Rabu, 19 Oktober 2011

Kualitas Bibit Jagung Bantuan Pemerintah Rendah

ENREKANG — Petani jagung di dua kecamatan yakni Kecamatan Enrekang dan Cendana mengeluhkan bibit jagung bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang.
Mereka menilai, bantuan bibit jagung tersebut, kualitasnya jauh lebih rendah dari yang diharapkan sebelumnya. Dan jika dipaksa untuk ditanam dan dikelola, petani khawatir, bibit jagung tersebut hanya akan menambah kekhawatiran nantinya. Hal ini juga diakui Safran, seorang anggota kelompok tani Harapan Paung Bampu Kecamatan Cendana, Senin 17 Oktober. Menurutnya, kondisi tersebut diperparah dengan musim kemarau yang tengah melanda Bumi Massenrempulu, khususnya, Sulsel umumnya. “Apalagi tidak ada juga subsidi pemerintah untuk petani kecil seperti kita mendapatkan bibit jagung kualitas bagus. Jadi posisi kita sekarang setengah-setengah. Mau tanam nanti rugi, tidak ditanam apa mau didapat,” katanya saat ditemui di Desa Pinang Kecamatan Enrekang usai mengikuti seminar percobaan penanaman bibit jagung Bisi-12 yang bekerjasam dengan PT Bisi Internasional kemarin. Terkait hal ini, Kepala Kantor Penyuluhan Pertanian Peternakan Perikanan dan Kehutanan (KP4K) Enrekang, Darmawati Anto yang hadir mendampingi para kelompok tani di acara tersebut mengakuinya. Menurutnya, penurunan kualitas bibit jagung dan tida adanya subsidi pemerintah disebabkan karena anggaran yang disediakan pemerintah untuk itu memang minim. “Dana APBD untuk mendukung hal itu juga kurang,” katanya. Di acara seminar penaman bibit jagung Bisi-12 tersebut, petani maupun pemerintah (KP4K dan pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan Enrekang) mengakui keunggulan bibit tersebut. Sebab, walaupun musim kemarau, karena ditanam bulan juli lalu, produktivitas yang dicapai oleh bibit itu mencapai 13,8 ton per hektare. Data ini dibuktikan pada farm field day di lokasi percontohan di kebun Safran, anggota kelompok tani Harapan Puang Bampu di Desa Pinang. Sementara, pada hasil yang dicapai petani lain dengan verietas berbeda dengan waktu tanam yang sama. Rata-rata, kata Darmawati, hanya tiga sampai empat ton perhektar jagung yang dihasilkan. “Tapi kan bibit ini tidak gratis atau disubsidi pemerintah. Kita harus beli. Tapi apa boleh buat. Memang begitulah keadaannya,” pungkas Safran. (parepos)

Ratusan Pejabat Eselon Bakal Digeser

ENREKANG — Sinyal bakal adanya mutasi besar-besaran lingkup Pemkab Enrekang diungkapkan Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Senin kemarin.
Bupati dua periode itu menegaskan, bahwa pelaksanaan mutasi untuk sekira 100 PNS, mulai eselon IV, III, hingga II akan dilakukan dalam pekan ini. “Insya Allah, pekan ini akan ada mutasi di lingkup Pemkab Enrekang. Mutasi dilakukan sebagai sesuatu yang wajar dalam rangka meningkatkan kinerja,” kata-nya. Ia menyebutkan, untuk saat ini beberapa jabatan untuk eselon IV, II dan II memang masih banyak yang belum terisi alias lowong, seperti jabatan baru di Dinas Catatan Sipil serta UPTD Kebun Raya Enrekang serta jabatan lainnya di tingkat kecamatan. Terpisah, Ketua Tim Bapperjakat yang juga Sekda Enrekang, HM Amiruddin mengatakan sudah merampungkan data usulan pejabat yang akan dimutasi, sisa menunggu kesempatan bupati untuk melantiknya. “Sebenarnya sudah dijadwalkan, Kamis kemarin, namun batal dilakukan karena kesibukan bupati. Saat ini kita sisa menunggu kesempatan bupati. Rencananya besok (hari ini red) bupati akan ke Makassar. Besoknya bupati akan mengikuti kegiatan HUT Sulsel di Propinsi Sulsel. Pokoknya jika ada waktu luang bupati segera dilakukan mutasi,” beber Amiruddin. Sebelumnya, Wakil Bupati Enrekang, Nurhasan mengatakan bahwa mutasi adalah hal yang biasa dan bisa kapan saja dilakukan tergantung dari kebutuhan organisasi. Mutasi yang akan dilakukan lanjutnya, hanya untuk mengisi jabatan lowong yang ditinggal pensiun serta mengisi jabatan baru untuk eselon dua. Diantaranya Kepala Dinas Catatan Sipil yang selama ini tergabung dengan Dinas Sosial, Kependudukan, Catatan Sipil dan Transmigrasi. “Ada SKPD yang baru dan memerlukan jabatan baru untuk beberapa bidang termasuk stafnya, ini yang akan segera ditentukan,” terang mantan Kepala BKD itu. (parepos)

Dinas Pendidikan Replikasi DBE

ENREKANG — Dari 213 sekolah tingkat SD di Kabupaten Enrekang hanya 25 sekolah yang menerapkan program Decentralized Basic Education (DBE) USAID.
Terkait hal ini Pemkab Enrekang melalui dinas pendidikan akan memanfaatkan sumber dana dari APBD untuk mereplikasi program ini akan bisa diterapkan di seluruh sekolah. Hal itu ni disampaikan Kadis Pendidikan Arfah Rauf, Selasa kemarin. Terkait hal ini rencananya, hari ini Rabu 19 Oktober dinas pendidikan akan melakukan pertemuan dengan perwakilan sekolah untuk membahas masalah replikasi program DBE. “Setelah dievaluasi, program DBE mampu mengembangkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah melalui serangkaian pendekatan inovatif yang dirancang untuk memperkuat pelatihan guru dan meningkatkan lingkungan belajar di sekolah. Dijelaskan Arfah, SDN 172 Massemba yang telah mengikuti progam DBE siswa mampu berkarya dan menampilkan hasil karya mereka sekaligus mempresentasekannya. Sekedar diketahui, Proyek USAID untuk Pendidikan Dasar yang terdesentralisasi (DBE) untuk 25 sekolah yang ada di Kabupaten Enrekang dibina selama lima tahun guna meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di sekolah dasar melalui pengembangan pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan pelatihan profesi dan kualitas guru. (parepos)

Stok Obat Masih Aman

ENREKANG — Ketersediaan kebutuhan obat Generik untuk Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Enrekang stoknya aman bahkan saat ini masih banyak stok obat yang menumpuk di gudang obat dinas kesehatan Enrekang.
Kepala Dinas Kesehatan Enrekang, Muhmmad Yamin mengatakan, sesuai Laporan Penggunaan dan Laporan Permintaan Obat yang diterima, kebutuhan obat generik di lapangan untuk Puskesmas dan RSUD sampai bulan Oktober ini, masih aman dan cukup. Ia menjelaskan, Pemkab Enrekang untuk tahun ini menganggarkan dana Rp1,4 miliar untuk memenuhi kebutuhan perbekalan kesehatan termasuk obat-obatan di Enrekang. “Memang ada keluhan dari masyarakat tentang ketersedian obat serta mahalnya obat. Namun hal itu terjadi karena kesepakatan pasien dengan petugas kesehatan terkait permintaan obat non generik. Permintaan obat non generik harus sepersetujuan pasien dan dokter. Inilah yang biasa dianggap mahal bahkan stoknya minim,” jelasnya. Distribusi obat dari gudang, kata dia kebanyakan jenis obat berlabel generik, antibiotic dan multivitamin. Disinggung mengenai mekanisme pendistribusian obat generik tersebut, ia mengatakan pendistribusian berdasarkan Laporan Penggunaan dan Laporan Permintaan Obat (LPLPO). “Mekanisme melalui pengajuan LPLPO, tanpa itu tidak akan dilayani. Jadi apabila stok obat di Puskesmas sudah habis baru mengajukan LPLPO, maka permintaan yang mereka ajukan segera kita penuhi,” pungkasnya. (parepos)

Pejabat Dilarang ke Luar Daerah

ENREKANG — Jelang pelaksanaan mutasi besar-besaran di Kabupaten Enrekang, Sekda Enrekang, HM Amiruddin mengingatkan agar seluruh pejabat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota kecuali untuk urusan mendesak.
“Sebaiknya jika tidak ada keperluan yang mendesak, pejabat eselon IV, III dan II jangan dulu ke luar kota. Sebab, dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan mutasi. Mutasi sisa menunggu waktu luang dari bupati,” jelas Amiruddin. Menurutnya, mutasi pejabat akan dilakukan di beberapa jabatan lowong terutama jabatan kepala seksi di tingkat kecamatan dan kelurahan yang banyak lowong, termasuk jabatan lowong untuk posisi kepala dinas catatan sipil. Sebelumnya, Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung mengatakan, pelaksanaan mutasi akan dilakukan untuk sekira 100 PNS eselon IV, III dan II dalam pekan ini. “Insya Allah, pekan ini akan dilakukan mutasi besar-besaran untuk lingkup Pemkab Enrekang. Mutasi dilakukan sebagai sesuatu yang wajar dalam rangka meningkatkan kinerja,” katanya. (parepos)

Kejari Bidik Program Bantuan Sapi Maiwa

ENREKANG — Kejaksaan Negeri Enrekang sementara melakukan penyelidikan terkait jumlah bantuan sapi yang dilaporkan warga mengalami pengurangan. Dari 80 ekor sapi bantuan yang seharusnya disalurkan, hanya sekira 20 ekor sapi yang dibagikan kepada warga.
Kepala Kejaksaan Negeri Enrekang, Joely Soelistanto, mengaku akan melakukan penyelidikan terhadap kasus itu setelah menerima laporan warga yang menyebut, bahwa dari 80 ekor sapi bantuan Pemprov Sulsel yang disalurkan instansi terkait, ternyata hanya 60 ekor sapi yang disalurkan kepada warga. “60 ekor sapi yang akan kita selidiki. Jika dikalkulasi, jumlahnya lumayan loh. 60 ekor dikali harga persapi kan besar juga. Ini yang mau kita usut,” tandasnya. Dijelaskannya, awal mula adanya bantuan tersebut berasal dari pemotongan sebanyak 80 ekor sapi di Maiwa karena terkena penyakit ngorok sapi. “Jadi bantuan tersebut sifatnya ganti rugi,” katanya. Sebelumnya, Disnakin Enrekang mengakui jika di Kecamatan Maiwa memang rawan terkena penyakit ngorok sapi (Septicaemea Epizootica). “Walau efeknya tidak berbahaya bagi manusia, namun tingkat kematian sapi yang menderita penyakit ini cukup tinggi,” terang Anwar Madani, Kabid Peternakan Disnakin Enrekang. beberapa hari lalu. Dan untuk mencegah penyakit ngorok sapi meluas, dari pengakuannya, kini Disnakin Enrekang telah turun langsung ke lapangan menvaksin sapi para peternak. Dengan stok vaksin sebanyak 15 ribu dosis untuk 15 ribu sapi. Selain itu, Disnakin juga gencar mengambil darah sapi yang selanjutnya akan diteliti di laboratorium Balai Besar Veteriner (Laboratorium Khusus Hewan) di Kabupaten Maros. “Hasil uji dari situ selanjutnya akan direkomendasikan ke Enrekang. Apa-apa yang harus kita lakukan,” terangnya. (parepos)

Ulang Tahun, La Tinro Kebanjiran SMS

Ulang Tahun, La Tinro Kebanjiran SMS

Selasa, 18 Oktober kemarin, merupakan hari istimewa bagi Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung. Bupati yang sudah dua periode menakhodai daerah berjuluk Bumi Massenrempulu itu berulang tahun yang ke-55.
Pria kelahiran, Makassar 18 Oktober 1956 silam itupun kebanjiran pesan singkat atau SMS berisi ucapan selamat dari mitra kerja, staf serta masyarakat umum. Ia mengaku menerima ratusan pesan singkat berisi ucapan selamat ulang tahun. Bukan itu saja, ia juga menerima bingkisan kue tar dari mitra kerja Pemkab Enrekang. La Tinro yang dikonfirmasi mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT serta mengucapkan terima kasih kepada keluarga, teman, pejabat serta masyarakat yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. "Terima kasih kepada seluruh rekan yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya," tuturnya. Bupati yang berlatar belakang pengusaha ini sudah 8 tahun memimpin Enrekang. Di sisa masa jabatannya, ia mengaku akan tetap berusaha untuk meningkatkan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Enrekang. Terutama dalam mengurangi angka kemiskinan. "Saat ini, angka kemiskinan di Kabupaten Enrekang menurun 31 persen, saya berupaya agar angka kemiskinan bisa turun hingga 70 persen," janjinya. Selain itu, di tahun kedelapan memimpin Kabupaten Enrekang, dan di usia yang memasuki 55 tahun, semangat Ketua DPD II Partai Golkar itu masih tinggi. Salah satu prestasi yang diraih selama memimpin Enrekang adalah, hampir seluruh desa hingga dusun di Kabupaten Enrekang telah dilengkapi infrastuktur jalan hotmix dan aspal. Bukan itu saja, dari lima ribuan Kepala Keluarga (KK) yang tidak bisa menikmati fasilitas listrik, saat ini hanya tersisa sekira tujuh ratusan Kepala Keluarga yang betul-betul belum menikmati aliran listrik. (Parepos)

Selasa, 11 Oktober 2011

Jumlah Pemilih Enrekang Bertambah 50.440 Jiwa



ENREKANG — Komisi Pemilihan Uumum (KPU) Enrekang, melansir jumlah pemilih di Kabupaten Enrekang pada Pikada 2013 mendatang akan bertambah menjadi 50.440 Jiwa. Atau dari 133.770 jiwa menjadi 184.210 jiwa. 
Ketua KPUD Enrekang, Usman Abdullah mengatakan, peningkatan tersebut seiring dengan jumlah penduduk Enrekang yang juga kian meningkat. Wilayah Duri Kompleks disebutkan memiliki jumlah penduduk terbanyak dibandingkan dengan wilayah Kecamatan Enrekang dan Maiwa. Wilayah duri kompleks yang dimaksud meliputi Kecamatan Alla, Baraka, Curio, Anggeraja serta Kecamatan Baroko. Divisi Sosialisasi KPUD Enrekang, Rahmawati Karim menambahkan, peningkatan jumlah tersebut otomatis mempengaruhi TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang akan dipakai. “Tahun lalu pada pemilu legislatif, kita pakai 475 TPS. Dengan maksimal 500 orang per TPS. Tapi untuk pilkada nanti paling banyak 600 orang per TPS. Jadi kemungkinan jumlah TPS nanti yang akan dipakai juga akan bertambah,” katanya. Pelaksanaan pilkada di daerah itu telah ditetapkan akan dihelat 29 Agustus. Hal itu sesuai kesepakatan yang dilakukan 3 KPU, Sidrap, Enrekang dan Parepare yang sepakat menggelar Pilkada secara serentak. Selain persoalan aturan, tenggat waktu yang ditetapkan tersebut juga diputuskan atas pertimbangan bulan Ramadan 2013 nanti. “18 Agustus 2013 kan tepat hari raya idul fitri. Jadi sudah tepat kalau pelaksanaan pilkada setelah itu. 14 hari kampanye serta tiga hari masa tenang diakomodir setelah masa puasa dan lebaran di tahun itu,” pungkas Usman. (parepos)

Penyakit Stroke Dominan di Enrekang


ENREKANG — Data yang dilansir Dinas kesehatan Enrekang berdasarkan laporan dari puskesmas serta RSU Massenrempulu menyebutkan, penyakit dengan kategori tidak menular yakni stroke menempati peringkat pertama yang banyak menyerang warga di Kabupaten Enrekang. 
Sementara untuk penyakit yang menular diare serta infeksi saluran penrnafasan atas (ISPA) yang menempati urutan pertama. Hal itu disampaikan Kadis Kesehatan Enrekang, Muhammad Yamin, Selasa kemarin. Dijelaskannya untuk saat ini penyakit non menular yakni Stroke paling banyak menyerang warga Enrekang. “Tiga besar penyakit kategori non menular yang menyerang warga di Enrekang adalah stroke, hipertensi serta kencing manis. Untuk yang menular diare serta beberapa penyakit akibat ISPA,” jelasnya. Salah satu penyebab penyakit ini adalah akibat konsumsi makanan yang berlebihan dan tidak sehat sehingga mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen atau darah ke otak. “Mungkin karena beberapa bulan terakhir ini ini banyak warga yang menggelar acara syukuran serta pesta pengantin maka banyak warga yang mengkonsumsi makan tinggi lemak. Makanya banyak warga yang terserang penyakit stroke. Belum lagi adanya pola pikir sebagaian warga yang merasa rugi jika tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan karena telah memberika amplop pada yang punya hajatan,” jelas M Yamin. Ditambahkan M Yamin, untuk kebutuhan obat di Kabupaten Enrekang saat ini masih dalam kategori aman. “Untuk ketersedian obat masih dalam kondisi aman. Bahkan saat ini gudang stok obat masih penuh dan bisa bertahan hingga beberapa bulan kedepan,” jelasnya. (mur/din)

JCH Tertua 91 Tahun, Termuda 18 Tahun



ENREKANG — Rencananya, 189 jamaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Enrekang, Kamis, 13 Oktober besok akan dilepas secara simbolis oleh Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung menuju asrama haji Sudiang untuk kemudian diberangkatkan 14 Oktober ke tanah suci. 
Menurut Kasi Haji, Muh Tasier, Selasa kemarin, dari 189 Calon Jamaah Haji Enrekang yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter)16, usia tertuanya adalah 91 tahun atas nama Samsuddin Dassi dari Baraka. Sementara jamaah termuda atas nama Andi Nur Fitriani Budiamin dengan umur 18 tahun. Ia mengungkapkan, seluruh calon jamaah haji sudah melakukan pemeriksaan tes kesehatan serta telah melengkapi syarat-syarat administrasi sehingga dianggap layak untuk berangkat. Rencananya, 31 Oktober mendatang, 10 jamaah calon haji Enrekang yang tergabung dalam kloter 44 bersama CJH Sidrap, Bulukumba dan Gorontalo juga akan diberangkatkan menyusul. “Calon Jamaah Haji Enrekang tergabung dalam dua kloter. Yang pertama kloter 16 berangkat 14 Oktober dan yang ke dua masuk dalam kloter 44 yang berjumlah 10 orang. Jadi total CJH Enrekang ada 199 orang. Dari 199 calon jamaah haji Enrekang, dua diantaranya adalah petugas kesehatan serta ketua rombangan,” jelas-nya. (Parepos)

Selasa, 04 Oktober 2011

324 Klub Sepakbola Wajib Ikut Kompetisi

ENREKANG — Untuk menginventarisir klub sepakbola serta para pemain sepakbola yang ada di Kabupaten Enrekang, Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Enrekang berencana menggelar kompetisi antarklub.

Saking seriusnya, Pengcab mewarning setiap klub sepakbola yang tidak ambil bagian di kegiatan yang direncanakan bergulir selama 4 bulan, secara otomatis tidak akan terdata di PSSI Enrekang. Ketua Pengcab PSSI Enrekang Chairul Latanro, Senin kemarin, menegaskan, kompetisi akan dimulai dari tingkat kecamatan. 5 besar klub di setiap kecamatan, selanjutnya mewakili daerahnya untuk berlaga di tingkat Kabupaten. “Klub yang tidak ikut kompetisi yang akan mulai digelar bulan ini, secara otomatis tidak akan terdaftar di Pengcab PSSI Enrekang,” ancamnya. Peraturan lain, kata Kepala DPKAD itu, sementara digodok dan salah satunya mewajibkan seluruh tim sepakbola untuk menggunakan pemain lokal. Pengunaan pemain lokal diberlakukan untuk persiapaan Gasma Enrekang yang akan berlaga di ajang Divisi I. Bukan itu saja, kompetisi antarklub juga akan dijadikan wadah pembinaan, dimana akan ada pembagian klub. 

Klub yang lolos di tingkat kecamatan statusnya akan dinaikkan dan bermain di level yang lebih tinggi, sementara yang tidak lolos, akan bermain di level rendah. Pola ini mencontoh pola pembinaan sepakbola nasional yakni ada level Divisi I,II, Utama dan Profesional. “Nantinya akan ada sistem degradasi, pemain yang ingin pendah klub juga wajib melaporkannya ke Pengcab PSSI, tidak sembarang ambil pemain, semua regulasi diatur,” bebernya. Untuk menghindari adanya konflik kepentingan politik di kegiatan ini, 

Chairul secara tegas melarang setiap klub untuk menggunakan atribut figur calon kepala daerah serta tidak dibenarkan menggunakan bendera serta spanduk yang bernuansa politik. “Spanduk yang boleh terpasang hanya boleh dari panitia atau sepengetahuan panitia. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya gesekan terkait sosialisasi para tokoh yang akan maju di pilkada Enrekang 2013 mendatang,” pungkasnya. (mur/din)

Seleksi Dirut Perusda Hanya Dihadiri 2 Calon

ENREKANG — Seleksi Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Mata Allo Enrekang, yang berlangsung, Senin, 3 November kemarin hanya diikuti dua calon yakni Suapri Gafari serta Herman D.
 
Keduanya menjalani propert test yang dilakukan Pemkab Enrekang untuk menggantikan posisi Alfian yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Calon lainnya, Gazali Yunus, belum sempat hadir. Panitia seleksi memberikan waktu hingga Rabu depan untuk menjalani proses seleksi. Sekda Enrekang, HM Amiruddin yang dikonfirmasi usai proses seleksi mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan Gazali Yunus, salah seorang putra Enrekang yang bermukim di Bekasi. Dijelaskannya, proses seleksi akan tetap berproses, bahkan, bisa saja akan dibuka pendaftaran ulang, jika 3 calon ini dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal senada juga disampaikan tim seleksi Chairul Latanro. Menurutnya Gazali Yunus diberikan waktu hingga hari Rabu, 5 November besok, jika hingga batas waktu tersebut belum juga hadir, maka yang bersangkutan dianggap gugur. “Selain saya, ada Asisten I, Kabag Hukum yang melakukan seleksi, hasilnya akan kita sampaikan ke bupati untuk ditindaklanjuti,” beber Chairul. 

Modal Koran Bekas Terpisah, Direktur Perusda Mata Allo, Alfian membantah pemberitaan yang mengatakan bahwa modal awal Persuda Mata Allo mencapai Rp5,5 miliar saat ditanganinya. Ia mengaku modal awal berdirinya perusda hanya Rp5,5 juta, itupun melalui hasil penjualan koran bekas. “Hingga saat ini, belum ada modal awal yang saya terima dari Pemkab Enrekang.Memang di Perda mengatur bahwa modal awal berdirinya perusda diberikan Rp300 juta dari pemerintah daerah. Namun sebelum saya menjadi dirut Perusda, Perusda sudah pernah dimulai di tahun 1986 lalu. Hingga saat ini belum ada kejelasaan apakah perusda yang dikelolaah ditahun 86 telah mengambil modal awal atau belum.

Makanya saya tidak mengambil modal awal tersebut,” jelas Alfian. Untuk menghidupkan perusda Mata Allo, Alfian mengaku harus menjual bibit pohon kepada rekanan (sub) yang memenangkan tender pengadaan bibit pohon di Kabupaten Tana Toraja. “Tidak benar yang dikatakan sebagian anggota DPRD Enrekang bahwa Perusda Mata Allo tidak memberikan kontribusi kepada PAD. Perusda Mata Allo sudah pernah mensuplai PAD Rp500 juta. Rp400 juta melalui bagi hasil serta Rp100 juta dari sewa kontrak villa Bambapuang,” tegasnya. Perusda Mata Allo, kata dia, juga sudah menyalurkan dana Rp400 juta untuk operasional bus sekolah. Serta penyaluran kredit motor bagi PNS utamanya guru, penyuluh pertanian serta tenaga kesehatan. “Untuk cicilan sepeda motor tersisa Rp900 juta, tahun ini akan terkumpul Rp500 juta,” katanya. Alfian sendiri mundur sebagai Dirut Perusda dengan alasan keluarga yang kini menetap di Makassar. (parepos).

Senin, 12 September 2011

Bupati Segera Mutasi Pejabat



ENREKANG—Meski belum terbuka soal waktu pelaksanaan mutasi, namun Wakil Bupati Enrekang Nurhasan dan Sekretaris Daerah, HM Amiruddin meyakinkan akan ada pelaksanaan mutasi untuk pejabat eselon dua dan tiga dalam waktu dekat ini. 
Saat ini menurut keduanya nama-nama PNS yang akan dimutasi telah diserahkan ke Bupati untuk disetujui. “Baperjakat telah menyusun nama-nama PNS yang akan dimutasi dan telah diserahkan ke bupati untuk disetujui,” jelas HM Amiruddin. Nurhasan menambahkan, mutasi adalah hal yang biasa dan bisa kapan saja dilakukan tergantung dari kebutuhan organisasi. Mutasi yang akan dilakukan lanjutnya, hanya untuk mengisi jabatan lowong yang ditinggal pensiun serta mengisi jabatan baru untuk eselon dua. Diantaranya Kepala Dinas Catatan Sipil yang selama ini tergabung dengan Dinas Sosial, Kependudukan, Catatan Sipil dan Transmigrasi. “Ada SKPD baru yang memerlukan jabatan baru untuk beberapa bidang termasuk stafnya, ini yang akan segera ditentukan,” jelasnya. (Parepos)

Proyek Pasar Malua Terbentur Status Tanah



ENREKANG -- Hingga kini Pemkab Enrekang masih menunggu kejelasaan status tanah untuk membangun Pasar Malua di Kecamatan Malua. 
Hal ini diakui, Asisten II Mustakim,ia mengatakan, sejauh ini pihaknya sangat respon. Bahkan kata dia Pemkab telah mengusulkan rencana pembangunan pasar tersebut ke Kementerian Koperasi dan UKM RI. Hanya saja, menurutnya, yang menjadi kendala karena status tanah yang akan ditempati lokasi pembangunan pasar sampai sekarang belum pasti. Padahal, salah satu persyaratan dari pusat yang mesti dipenuhi sebelumnya adalah tersedianya lahan yang jelas. Makanya, imbuh Mustakin, perhatian Pemkab yang maksimal atas permintaan ini tinggal menunggu kejelasan status tanah yang akan dibanguni pasar nantinya. "Entah itu tanah hibah warga atau lainnya. Dan kalau tanahnya sudah ada dan sudah jelas, ya kita akan segera merespon untuk segera melapor ke kementrian koperasi dan UKM agar segera ditindak lanjuti," katanya. Ia pun menyebutkan, kedepan, tidak hanya Malua yang akan diusulkan untuk diberi pembangunan pasar. Tetapi juga di Kecamatan Baroko dan Curio. "Ya, cuma biasanya kita terkendala di lahan. Karena itu yang susah. Meski dana untuk pembangunan pasar tersebut sudah ada, tetapi kalau lahan yang disiapkan belum ada, ya kita tidak bisa berbuat maksimal," katanya lagi. Dan meskipun warga atau pemerintah kecamatan dan desa sudah menyiapkan lahan, tegas Mustakim, pihaknya tetap mesti meneliti lebih lanjut lanjut status dan kejelasan lahan yang disiapkan tersebut. "Siapa tahu setelah dibangun pasar ada masalah dengan itu dibelakang. Itu yang kita hindari," tandanya. (Parepos)

La Tinro Enggan Maafkan Rekanan



ENREKANG -- Ini warning bagi seluruh rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan di Kabupaten Enrekang. Pasalnya, Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung dengan tegas menyatakan tidak akan memberikan kompensasi kepada rekanan. 
Rekanan yang terlambat menyelesaikan proyek pembangunan hingga batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan denda keterlambatan sebanyak 5 persen dari nilai kontrak tanpa padang bulu. "Tidak ada kebijakan khusus, terlambat satu hari saja maka denda diberlakukan. Kita tidak akan maafkan rekanan yang lalai menyelesaikan pekerjaanya," ancam Bupati 2 periode itu. Hal itu, kata La Tinro penting diterapkan agar para rekanan serius mengerjakan proyek pembangunan. Selain memberlakukan denda, rekanan yang terlambat mengerjakan proyek pembangunan di tahun ini, juga dipastikan tidak akan mendapatkan proyek pembangunan di tahun 2012 mendatang alias diblacklist. "Tidak hanya denda, rekanan yang terlambat mengerjakan proyek pembangunan di tahun ini, maka dipastikan akan diblacklist," tegasnya. Selain meminta pihak rekanan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, bupati yang berlatar belakang pengusaha dan kontraktor itu juga mengingatkan para PPTK serta pengawas proyek, agar bekerja lebih proaktif dan tegas dalam memberikan teguran. "Harus proaktif dan berani mengambil tindakan. Bahkan jika dianggap tidak serius mengerjakan proyek sejak awal harus diputuskan kontraknya agar proyek pembangunan bisa selesaikan tepat waktu. (Parepos)

Spanduk Chairul La Tunrung Sambut Penonton Kotak


ENREKANG -- Saat ini band Kotak tengah manggung di Lapangan Bola Baraka, Kabupaten Enrekang.


Calon Bupati Enrekang yang akan bertarung di Pilkada nanti Chairul La Tunrung, tak mau ketinggalan memanfaatkan moment ini. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Enrekang, juga "tampil" dalam pertunjukan ini.Sepupu Latinro Latunrung tersebut, juga terlihat memasang sejumlah spanduk di beberapa tempat yang tak jauh dari panggung pertunjukan. Bahkan sebuah spanduk berukuran sedang terlihat terpasang di depan pintu masuk pertunjukan.(TRIBUN-TIMUR)

Tak Dapat Tiket, Nonton di Atap Rumah

ENREKANG - Tak ada rotan akarpun jadi. Mungkin pribahasa ini cocok menggambarkan tingkah sebagian warga Kecamatan, Kabupaten Enrekang, demi menyaksikan penampilan konser band Kotak kemarin, Minggu (11/9/2011), di Lapangan Baraka.

Karena tak dapat tiket atau mungkin tak mampu beli tiket masuk lapangan yang dipagar tertutup, beberapa warga memilih naik ke atas rumah warga yang bertingkat tinggi dan menyaksikan Tantri sang vokalis dkk tampil di panggung lapangan, melalui atap rumah.

Beberapa warga bahkan sudah stand by duduk di atas rumah sejak pukul 14.00 wita dan pertunjukan baru dimulai sekitar 16.30 wita.(
TRIBUN-TIMUR)

Post titleRahman Pina ke Enrekang Nonton Konser Kotak


ENREKANG - Peminat calon posisi Bupati Enrekang, Rahman Pina, melakukan sosialisasi diri dengan menempelak stiker dirinya di kendaraan di Kabupaten Enrekang, Minggu (11/9/2011).

Rahman ditemani sejumlah pemuda mengaku aktif kembali ke Enrekang meski hanya memiliki waktu libur satu hari saja.Saat ini, Rahman mengaku akan menghadiri pertujukan band papan atas, Kotak, bersama sejumlah anak muda lainnya di lapangan sepakbola Baraka, Kabupaten Enrekang.(TRIBUN-TIMUR)

Pilkada Enrekang, Chairul Tunggu Restu Latinro

ENREKANG - Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Chairul Latanro masih menunggu restu kakak sepupunya, La Tinro La Tunrung yang Bupati Enrekang saat ini dan Ketua Golkar Enrekang, untuk maju dalam pilkada Enrekang 2013 mendatang.

Chairul mengatakan hal itu saat saat dikonfirmasi tentang adanya dukungan dari sejumlah partai politik yang siap mengusungnya pada pemilu mendatang.

“Saya tetap pada pendirian, yaitu menunggu restu dari Bupati Enrekang, Latinro Latunrung. Apakah nantinya ia menyarankan saya cukup di posisi wakil saja atau langsung mencalonkan diri sebagai bupati. Bahkan ketika ia meminta saya untuk tidak maju, saya tetap akan menurut,” jelas Chairul kepada Tribun via telepon selularnya.

Menurutnya, saran dari bupati dua periode itu adalah hal yang sangat penting. Sebab di mata Chairul, Latinro merupakan tokoh panutan warga Massenrempulu yang juga kerabat keluarganya sendiri. "Puang La Tinro La Tunrung dikenal penuh dengan perhitungan dan pertimbangan sebelum melangkah. Ia merupakan petarung sejati yang tak pernah kalah dalam bertarung," kata Chairul yang juga Ketua DPC Pemuda Pancasila Enrekang ini.

sementara kabar yang beredar, sejumlah nama lain juga telah bermunculan mengincar posisi kursi bupati di pilkada nanti. Beberapa di antaranya, Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar Rahman Pina, dan Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel Suandi Mahendra.(
TRIBUN-TIMUR)

Minggu, 04 September 2011

Tambah Libur, PNS Diancam Sanksi Tegas

ENREKANG — Sekkab Enrekang, HM Amiruddin mewarning para PNS lingkup Pemkab Enrekang untuk tidak menambah waktu cuti bersama yang dianggapnya sudah cukup panjang.
Menurutnya, sanksi tegas bagi PNS yang menambah waktu cuti bersama akan diberikan. “Cuti bersama yang ditetapkan sudah cukup bagi untuk bersilaturahmi dengan keluarga, makanya kalau masih ada pegawai yang berani menambah liburnya, pasti akan kita berikan sanksi yang tegas,” ujar Amiruddin. Dijelaskannya, Enrekang menganut sistem enam hari kerja, maka sesuai keputusan pemerintah daerah, cuti bersama itu akan dimulai pada Senin, 29 Agustus hingga Sabtu, 3 September nanti. Artinya, imbuh Amiruddin, para PNS lingkup Pemkab Enrekang sudah wajib berkantor pada Senin, 5 September. Ditegaskannya, usai cuti bersma akan dilakukan inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh SKPD pada hari pertama kerja nanti. Amiruddin juga memastikan, PNS yang tidak berkantor tanpa alasan yang jelas pada hari pertama kerja nanti, akan diberikan sanksi sesuai mekanisme dalam aturan kepegawaian. Hanya saja dia tidak merinci sanksi yang akan diberikan bagi PNS yang menambah liburnya. Pemkab Enrekang juga telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh SKPD lingkup Pemkab Enrekang yang berisi peringatan bagi PNS agar tidak menambah masa liburnya. (parepos)

Sekda Enrekang akan Sidak PNS

ENREKANG -- Sekda Enrekang, HM Amiruddin menegaskan, Pemerintah Kabupaten Enrekang akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah kantor dan instansi lingkup Pemkab Enrekang pada hari pertama masuk kerja usai cuti bersama Idul Fitri tahun 2011.
Amiruddin menjelaskan, dirinya akan melakukan sidak di sejumlah kantor dan instansi jajaran Pemkab Enrekang untuk melihat dan menindak para pegawai negeri sipil yang mangkir di hari pertama masuk kerja. Menurutnya, libur atau cuti bersama yang diberikan bagi seluruh pegawai negeri sipil sangatlah panjang, yakni terhitung sejak tanggal 29 Agustus hingga 5 September 2011. Untuk itulah, tidak ada alasan lagi bagi para PNS mangkir di hari kerja pertama. Ditanyakan mengenai tindakan apa yang akan diberikan, Amiruddin mengaku telah menyiapkan sanksi administrasi bagi PNS yang mangkir di hari pertama kerja. "Sanksi yang diberikan adalah sanksi administrasi dan teguran langsung kepada oknum PNS yang mangkir," ungkapnya. Untuk menyukseskan sidak ke seluruh SKPD, Amiruddin menyatakan Pemkab telah membentuk tim yang beranggotakan para pimpinan SKPD untuk menelusuri sejumlah dinas unit kerja dan instansi untuk mendapatkan data siapa saja yang tidak masuk kerja. (parepos)

Panitia Reuni SMPN 1 Kumpulkan Dana Rp28 Juta

ENREKANG -Panitia reuni akbar SMP Negeri 1 (Spensa) Enrekang mengumpulkan dana senilai Rp 28 juta lebih pada acara reuni akbar, Sabtu 3 September.
Dana itu akan digunakan untuk membantu pembelian perlengkapan alat drum band dan perlengkapan sekolah lainnya. Sebelumnya, pada pagi hari, puluhan alumni Spensa mengikuti kegiatan jalan santai dan sore harinya diadakan kegiatan tudang sipulung yang memilih menunjuk Sutrisno sebagai ketua Ikatan Alumni Spensa yang pertama. Reuni akbar yang diikuti alumni mulai dari angkatan 1960 hingga 2001 ini dibuka Wakil Bupati Enrekang, Nurhasan. Salah seorang alumni yang juga adalah anggota DPRD Makassar, Misriany Ilyas juga tampak hadir. Misriany tamat SMP tahun 1988. SMP Negeri 1 berdiri sejak tahun 1957 dan merupakan kelas jauh dari salah satu SMP di Parepare. Hingga saat ini, SMP Negeri 1 Enrekang sudah meraih berbagai prestasi tingkat daerah dan nasional. Kepala SMP 1 Enrekang, Darmiaty Siampa mengatakan, tingginya animo alumni yang berkumpul dan berkeinginan membantu sekolahnya adalah hal yang tidak bisa dilupakan. "Kami berharap, ke depan sekolah kita bisa lebih maju lagi dengan adanya perhatian, apalagi jika alumni sudah bisa mau ikut sama-sama memikirkan kemajuan sekolah ini," kata Darmiaty. Wakil Bupati Enrekang, Nurhasan pada sambutannya mengatakan, keberadaan alumni sangat penting dalam proses kemajuan pendidikan. "untuk itu, pemerintah tetap berharap, SMP 1 ini terus melahirkan generasi cerdas dan berkualitas yang didukung para alumninya," harap Nurhasan. (parepos)

Rahman Pina Bisa Jadi Bupati Enrekang dari Golkar

Peluang Ketua Komisi satu DPRD Kota Makassar, Rahman Pina, untuk maju dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Enrekang, 2013 mendatang semakin terbuka.

Sebelumnya, santar dikabarkan Rahman Pina, hanya akan maju dalam pemilihan di Enrekang, dengan menggunakan partai lainnya. Mengingat istri Bupati setempat, Latinro Latunrung, Silvy Latinro Latunrung juga dikabarkan akan maju melalui Partai Golkar.

Namun, peluang bagi Rahman Pina akhirnya maju dengan kendaraan sendiri semakin terbuka, setelah Latinro Laturung yang juga ketua DPD II Golkar Enrekang, memastikan istrinya tak akan ikut pada pemilihan mendatang.(TRIBUN-TIMUR.COM)

Bupati Enrekang Ngaku Bodoh Soal Ilmu Pemerintahan

Bupati Enrekang Latinro Latunrung, mengaku dirinya tak tahu menahu dengan makna birokrasi ataupun definisi ilmu pemerintahan. Hal tersebut diungkapkan Latinro saat membuka dialog menejemen keperintahan yang digagas IKAPEM Unhas di Gedung Halal Center beberapa waktu lalu.

"Saya ini bodoh kalau soal ilmu keperintahan. Saya juga tak tahu apa itu birokrasi, tapi kalau ditanya soal kepemimpinan cara saya hanya satu, turun dan dengarkan apa keinginan masyarakat," jelas Bupati Enrekang dua priode ini.

Tak hanya itu, Latinro juga mengaku sering memanggil seluruh stafnya mulai dari, para Kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD), Camat, Kepala desa dan lurah. "Ini untuk mengetahui apa keinginan masyarakat. Kalau ditanya secara tekstual apa itu birokrasi dan ilmu pemerintahan, saya bodoh," jelas Latinro.

Informasi lainnya, Latinro bahkan beberapa kali mendatangi rumah warganya yang termiskin di Enrekang. Selain memberikan bantuan, Latinro juga menginap di rumah warga tersebut," itu sudah lama," lanjutnya.(*/tribun-timur.com)

527 Imam Masjid di Enrekang Terima Intensif

MAKASSAR -- Sekitar 527 imam masjid yang tersebar di 12 kecamatan se Kabupaten Enrekang, pekan lalu memdapatkan insentif dari Pemkab Enrekang. Selain imam masjid, Pemkab Enrekang melalui Sekda M Amiruddin juga menyerahkan insensif bagi 736 pembina pembina Taman Pendidikan Al-Quran (TPA).

Insentif bagi masing-masing imam masjid diberikan senilai Rp1,2 juta, sementara pembina TPA masing-masing menerima insentif Rp 600 ribu. Pemberian insentif ini dilakukan setiap tahun oleh Pemkab Enrekang.

Sekda Enrekang M Amiruddin menyatakan pemberian insentif ini sebagai wujud perhatian pemkab dalam menunjang kesejahteraan para imam masjid dalam rangka pembinaan keagamaan.

“Keberadaan imam masjid serta pembina TPA, sangat membantu pemerintah daerah dalam membentuk mental serta akhlak generasi muda,” terangnya. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa, pemberian insentif bagi imam masjid dan pembina TPA dilakukan untuk mendorong para imam masjid dan pembina TPA bisa bekerja lebih efektif dalam membina, mendidik dan mengajarkan pendidikan tentang Al Quran.(TRIBUN-TIMUR.COM,)

Enaknya Jadi PNS Enrekang, Sebulan 3 kali Gajian

ENREKANG - Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemerintah Kabupaten Enrekang patut bersyukur sebanyak-banyaknya di Bulan Agustus ini. Itu karena mereka bisa menerima penghasilan atau gaji tiga kali dalam bulan ini.

Bupati Enrekang, La Tinro La Tunrung, mengungkapkan hal itu saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Minggu (21/8).

Disebutkan, gaji pertama yang mereka terima adalah gaji Bulan Agustus. Beberapa hari kemudian, PNS di daerah penghasil buah dan sayur mayur itu kembali menerima pembayaran gaji 13.

Setelah itu, pemkab setempat juga mempercepat pembayaran gaji PNS untuk Bulan September di Bulan Agustus ini karena Lebaran Idul Fitri berada di akhir bulan Agustus, 29-30 Agustus 2011.

"Kami berharap tak ada lagi alasan bagi PNS Enrekang untuk bermalas malasan dalam bekerja," tegas La Tinro yang Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Enrekang.

Ia juga mengimbau, agar PNS bersangkutan menggunakan dan memanfaatkan gaji tersebut sebaik mungkin menghadapi Hari Raya Idul Fitri.(TRIBUN-TIMUR.COM)

Senin, 11 Juli 2011

Diduga Jual Beras Raskin, Gudang Beras Digerebek

ENREKANG — Senin kemarin, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dipimpin langsung Kabid Perdagangan Disperindag, Enrekang, Hanisah didampingi Camat Enrekang, Sitti Samriah menggerebek gudang penampungan berasal milik salah satu pedagang di Pasar Sentral Enrekang, Senin, 11 Juli.
Penggerebekan dilakukan setelah Disperindag menerima laporan warga pasar tentang indikasi penyimpanan beras raskin di gudang yang terletak di blok F1 No.5 di Pasar Senteral Enrekang itu. Petugas yang tiba di lapangan langsung memerintahkan pemilik gudang, H Abdul Majid untuk membuka pintu gudang. Hasilnya, petugas menemukan ratusan karung beras berlabel Bulog tersimpan dalam gudang tersebut. Hanya saja, pemilik gudang, H ABdul Majid mengungkapkan bahwa beras yang disimpan tersebut bukan beras raskin, melainkan beras yang dipersiapkan untuk bantuan korban bencana alam. “Saya hanya dititipi Dinas Sosial, katanya ini beras untuk persiapan korban bencana alam, jumlah beras milik Dinas Sosial yang ada di gudang ini mencapai 194 karung, jadi bukan beras Raskin,” kilah H Abdul Majid. Dia mengaku menyimpan beras tersebut setelah menandatangani surat perjanjian dengan Dinas Sosial Enrekang. “Ada surat perjanjiannya yang bermaterai,” ungkapnya. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Enrekang, Hanisah mengatakan bahwa pihaknya turun langsung memeriksa gudang tersebut karena diduga beras yang ditampung dalam gudang itu merupakan beras Raskin. “Ternyata ini beras untuk korban bencana alam, jadi ini hanya miskomunikasi saja, sudah tidak ada masalah karena kita juga sudah melakukann kros cek ke Dinas Sosial,” tandas Hanisah. Kepala Dinas Sosial Enrekang, Umar Talitti yang dikonfrimasi terpisah mengakui jika beras yang tersimpan di gudang itu memang merupakan beras untuk bantuan korban bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. “Kita titip di pedagang itu karena kita tidak memiliki gudang. Alasan kedua, kalau kita tidak kerjasama dengan pedagang, beras itu akan rusak kalau disimpan terus karena tidak setiap hari ada bencana,” jelas Umar talitti. Dijelaskan, bahwa beras tersebut bersumber dari Pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi yang jumlahnya kurang lebih 2 ton. Bentuk kerjasama Dinas Sosial dengan H Abdil Majid, yakni jika beras tersebut sudah mendekati kedaluwarsa, maka H Abdul Majid akan membeli beras itu dan akan diganti dengan beras lama. “Jadi kalau sewaktu-waktu terjadi bencana, beras yang kita salurkan tetap beras baru, bukan beras yang sudah lapuk,” katanya. (parepos)

Kinerja Lambat, Bupati Siap Potong BOP

ENREKANG — Ini merupakan warning kepada para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Enrekang.
Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung berjanji akan memotong biaya Operasional Pemerintahan (BOP) SKPD yang dianggap lambat dalam menyelesaikan tugas serta menangani masalah yang ada dalam lingkup SKPD tersebut. Hal itu ditegaskan La Tinro saat membuka pertemuan dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Senin kemarin di ruang pola. “Akan ada sanksi finansial, yakni pemotongan Biaya Operasional Pemerintahan bagi SKPD yang terbukti malas,” jelasnya. Keputusan tegas ditempuh atas pertimbangan komparasi produksi kinerja dengan biaya yang dikeluarkan selama ini belum setara. Ditambahkannya, hasil penilaiannya sebagai kepala daerah masih banyak SKPD yang kerjanya cuma menghambur-hamburkan uang tanpa hasil yang pasti. “Ini sudah diputuskan. Pokoknya selama masih malas BOP-nya nanti akan dipotong. Apalagi kalau laporan triwulannya juga terlambat masuk. Ya paling tidak BOP-nya akan dipotong sampai lima puluh persen. Bahkan bisa lebih lagi,” tegas Bupati dua periode itu. Asisten I, Kasmin aKarumpa yang ditemui usai acara pertemuan menjelaskan, apa yang dimaksud bupati itu bukan pemotongan. “Ya hanya sekedar ganjaran. Selebihnya (BOP) nanti pasti akan dikasih. Tapi waktunya mungkin saat akhir-akhir ajaran,” jelasnya. Meski begitu, Kasmin mengakui jika keputusan itu tetap akan dilaksanakan. “Pemkab kan punya instruksi lewat surat edaran ke setiap SKPD. Nah sejauh ini pelaksanaan instruksi tersebut belum maksimal. Itu lah yang dimaksud bupati. Bahwa jika ada SKPD yang tidak patuh. Maka BOP-nya akan dipotong. Dan jika terus menerus malas, bisa-bisa saat triwulan ke-empat SKPD bersangkutan tidak akan diberi BOP lagi,” pungkasnya. (parepos)

Selasa, 05 Juli 2011

Listrik Sering Padam, DPRD Minta Pejelasan PLN

ENREKANG—Hampir setiap malam warga di Kabupaten Enrekang mengeluhkan terjadinya pemadaman listrik yang kadang kala terjadi 2 hingga 3 kali dalam sehari.
Hal ini membuat aktivitas warga tergangu. Kondisi ini juga bisa membuat alat elektronik mudah rusak. Terkait banyaknya keluhan masyarakat, DPRD Enrekang berencana untuk melakukan hearing dengan PLN.”Kami berencana untuk meminta keterangan dari PLN terkait terjadinya pemadaman listrik. Penjelasan ini menurutnya penting, sebab masyarakat yang mengeluhkan pemadaman listrik karena mereka membayar,” kata Ketua komisi II Arfan Renggong. Ia menjelaskan, laporan dari masyarakat serta yang dialaminya, pemadaman listrik kerap terjadi sekira jam 21:00 hingga 22:00 Wita dengan durasi 20 menit untuk kemudian aliran listrik mengalir kembali. “Seharusnya PLN memperhatikan kepuasan pelanggan. Apa yang terjadi perlu diketahui oleh masyarakat,” katanya.Dalam agenda hearing tersebut DPRD lanjutnya juga meminta penjelasaan terkait penambahan daya secara gratis. Hal ini perlu dijelaskan, sebab sebagian masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas soal penambahan daya yang gratis. ”Penjelasaan soal penambahan listrik gratis perlu dilakukan, sebab akibat ketidatahuan, bukan tidak mungkin ada sebagian warga yang membayar biaya tersebut. Apalagi masyarakat kita 95 persen petani dan tinggal dikampung,” katanya. (PAREPOS)

Tunjangan Sertifikasi Dibayarkan

ENREKANG—Ada kabar gembira bagi para tenaga pendidik di Kabupaten Enrekang memasuki tahun baru ajaran baru.
Sejak Jumat lalu Pemkab Enrekang melalui Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPKAD) telah membayarkan tunjangan sertifikasi dan non sertifikasi bagi tenaga pendidik. Tunjangan ini ditransfer langsung ke rekening masing-masing sekolah. Hal ini diakui Kepala Dinas DPKAD Chairul Latanro. Ia menjelaskan, dana yang dikucurkan mencapai Rp 8 miliar, dengan klasifikasi Rp 7 miliar untuk tunjangan sertifikasi bagi 936 guru dan Rp 1 miliar untuk 1697 guru non sertifikasi.”Tunjangan sertifikasi dan non sertifikasi guru sudah kami cairkan. Tunjangan sertifikasi itu dibayarkan sekali gaji pokok setiap bulannya. Sementara non sertifikasi hanya berupa penghasilan tambahan sebesar Rp 250 ribu perbulan,” jelasnya. -Gaji 13 Segera Dibayarkan— Sementara itu, pembayaran gaji ke-13 bagi pejabat negara, PNS, CPNS dan pensiunan lingkup Pemkab Enrekang, rencananya akan dibayarkan paling lambat 20 Juli mendatang. Pencairan ini lanjut Chairul, akan dicairkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur soal pembayaran gaji ke-13 tersebut telah terbit yakni PP Nomor 33 tahun 2011 dan Perdirjen nomor Per-38/PB-2011 tentang pebayaran gaji ke-13 bagi pejabat negara, PNS, pensiunan dan CPNS.”Saat ini PP-nya sudah kita terima, kemungkinan paling lambat tanggal 20 bulan ini sudah kita bayarkan. DPKAD akan segera melaporkan soal pembayaran gaji ke-13 tersebut ke bupati, setelah mendapat persetujuan dari bupati, maka pembayarannya langsung dilakukan, dan pasti bupati akan menyetujui,” tandas Chairul. Total anggaran untuk pembayaran gaji ke-13 bagi 5000 lebih pegawai di Enrekang kata Chairul, mencapai Rp 16.5 miliar. Gaji ke-13 ini kata Chairul cukup istimewa karena langsung ke rekening pegawai tanpa potongan.(PAREPOS)

Syahrul Buka Festival Barasanji Dinihari

ENREKANG—Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Senin dini hari kemarin secara resmi membuka festival Barasanji tingkat Provinsi di lapangan sepak bola Maiwa.
Kedatangan gubernur untuk membuka kegiatan ini terlambat dari jadwal yang dilakukan menunggu kunjungan kerja gubernur dari Palopo dan Tator, sehingga baru dibuka jam sekira jam 00:00 Wita. Tak ayal beberapa undangan serta peserta memilih untuk meninggalkan acara. Meski membuka kegiatan saat dinihari, namun gubernur yang didampingi Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung masih terlihat energik dan bersemangat di hadapan peserta dan undangan. Gubernur dalam sambutan mengatakan, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh dua hal. Tingkat pendidikan dan karakter agama. “Hanya dengan pendidikan dan karakter agama yang baik akan menghadirkan kemanusiaan kita secara utuh,”katanya.Barasanji ini menurut dia, adalah upaya maksimal yang dibangun untuk mendorong remaja dalam meningkatkan dan memahami nilai-nilai agama Islam secara baik. “Jika agamanya baik kita bisa merespon perbedaan dengan baik,” ujarnya. Sementara itu Paniti Pelaksana yang juga Ketua KNPI Sutrisno mengatakan, barasanji diselenggarakan atas kerjasama OKP Kosgoro dan KNPI dengan Pemda Enrekang.”Kita ingin membangkitkan dan melestarikan nilai-nilai budaya agama Islam,”kata dia. Perlombaan Barasanji yang dipusatkan di Kecamatan Maiwa–Enrekang, diikuti 33 peserta yang berasal dari 7 kabupaten se Sulsel. Selain tuan rumah Enrekang, barasanji ini diikuti peserta dari Pinrang, Sidrap, Barru, Pangkep Soppeng dan Wajo. Perlombaan ini akan berlangsung selama tiga hari,dengan maksud untuk melestarikan nilai-nilai budaya Islam.(PAREPOS)

Kelompok Tani Dibantu 900 Kg Bibit Jagung

ENREKANG -- Untuk menyukseskan program nasional tentang ketahanan pangan, Pemkab Enrekang melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan, pekan lalu menyalurkan 900 kilogram bibit jagung untuk 60 kelompok tani yang tersebar di 12 kecamatan di Enrekang.
Selain menyalurkan bibit jagung, Pemkab juga memberikan pelatihan kepada kelompok tani yang dipusatan di Hotel Widya Graha Enrekang, Jumat hingga Sabtu lalu. Penyuluhan ini dihadiri 24 peserta yang merupakan perwakilan dari 12 kecamatan. Ketua panitia, Bachtiar Sija mengatakan, acara itu merupakan program dari Dinas Pertanian Provinsi Sulsel. Menurutnya setiap kabupaten diwajibkan untuk menggelar pelatihan terpadu tanaman. "Sebelumnya kita sudah adakan pelatihan kedelai murah padi. Saat ini giliran komoditi jagung. Dalam, program ini, kita menyalurkan bantuan 900 kg bibit jagung ke 60 Kelompok tani, "kata pria yang juga menjabat sebagai Kasi Pembenihan Distanbun Enrekang ini. Dia menambahkan, pemberian bibit jagung tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi tanaman terpadu di bumi Massenrempulu, khususnya jagung. "Potensi jagung di Enrekang cukup besar. Dan kita harapkan dengan sentuhan langsung ke kelompok tani ini bisa meningkatkan hasil produksi," jelasnya. Seorang peserta dari Kecamatan Bungin, Syamsuddin mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Ia yang memimpin kelompok tani enam (Sipatuo, Sipakanre, Mario, Annung Jaya, Rante Lemo Murah, dan Totipa) mengatakan, perhatian pemerintah ke masyarakat sedikit demi sedikit mulai tampak. "Buktinya kita diberikan bibit. Mudah-mudahan tidak sampai di sini saja bantuannya. Kami berharap waktu mendatang potensi tanaman jagung terus meningkat,"pungkasnya. (PAREPOS)

Sabtu, 02 April 2011

China Bidik PLTA 200 MW Enrekang

MAKASSAR -- Perusahaan asal China, Topnich Energy Indonesia, akan mengikuti jejak Norwegia melalui join venture dengan PT Sulawesi Hydro Power, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kabupaten Enrekang.


Ilustrasi

PT Topnich Energy Indonesia (TEI) akan membangun PLTA berkapasitas 200 megawatt dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun. Tim ahli PT TEI kini sedang mengerjakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan dokumen perencanaan pembangunan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Sukarniaty Kondolele, Kamis, 31 Maret, mengatakan, PLTA tersebut direncakan akan mulai pembangunan tahap awal Juni 2011. "Sebagai bentuk keseriusan, perusahaan China tersebut menyerahkan dana awal ke Pemkab Enrekang sebesar Rp5 miliar dan menyusul Rp5 miliar dalam dua bulan ke depan," kata Sukarniaty.

Nota kesepahaman (MoU) PT TEI dengan Pemkab Enrekang sebenarnya telah digelar 18 Desember 2010 lalu. Saat itu Tony Lim menanda tangani MoU bersama Bupati Enrekang La Tinro Latunrung disaksikan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Sukarniaty, jika investasi China ini terealiasi dipastikan bisa memenuhi setengah kebutuhan investasi pasokan listrik di kabupaten tersebut. Berdasarkan perkiraan kebutuhan yang dilaporkan Pemkab Enrekang, total nilai investasi kelistrikan yang dibutuhkan sebesar Rp9 triliun.

Sisa kebutuhan akan segera ditutupi dengan rencana investasi PLTA Norwegia dengan kapasitas 100 Megawatt dengan nilai investasi sekitar Rp3 triliun. Sebelumnya, Norwegia melalui perusahaan PT Sulawesi Hydro Power (join venture) telah mengoperasikan PLTA Tangka Manipi untuk memenuhi kebutuhan listrik Kabupaten Gowa dan Sinjai. PLTA berkapasitas sebesar 10 megawatt tersebut dibangun dengan nilai investasi Rp280 miliar.

Tim ahli PT Sulawesi Hydro Power juga saat ini sedang melakukan survei lapangan dan Amdal di Kecamatan Buttu Batu Enrekang, lokasi yang akan menjadi proyek PLTA. (aci-FAJAR)

Norwegia Siapkan Rp2 T

MAKASSAR -- Sukses membangun proyek PLTA Tangka Manipi di Sinjai, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan Norwegia kembali melanjutkan kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Tahun ini, kedua pihak sepakat membangun PLTA Buttu Batu berkapasitas 2 x 50 Megawatt (MW) di Kabupaten Enrekang.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan dengan KF Fjellsikring asal Norwegia mewakili PT Sulawesi Mini Hydro Power (SMHP) mengatakan, PLTA Buttu Batu saat ini dalam tahap survei lapangan dan telah masuk agenda PT PLN Persero Wilayah Sulsel, Sultra, Sulbar (Sulselrabar).

RESMIKAN PLT A MANIPI. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat pertemuan dengan KF Fjellsikring asal Norwegia mewakili PT Sulawesi Mini Hydro Power (SMHP) di Gubernuran, Kamis, 3 Maret.

"Kita harapkan proyek ini berjalan baik sehingga bisa memperkuat deposit energi listrik kita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri," harap Syahrul di rumah jabatan gubernur Sulsel, Kamis, 3 Februari. Pada kesempatan itu, Syahrul meresmikan PLTA Tangka Manipi secara simbolis.

Syahrul menjelaskan, konsorsium PT SMHP adalah perusahaan patungan KF Fjellsikring asal Norwegia yang berhasil membangun PLTA Tangka Manipi di Sinjai dan kini telah beroperasi. PT SMHP siap melanjutkan pembangunan PLTA di Enrekang dengan nilai investasi Rp2 triliun.

Ketua DPD Golkar Sulsel ini mengatakan, pihaknya sangat berharap PT SMHP bisa kembali merealisasikan kerja sama lanjutan pembangunan pembangkit listrik agar bisa memenuhi penambahan pasokan daya di Sulsel. Kondisi kelistrikan di wilayah Sulselrabar, kata dia, hanya mampu menyuplai daya listrik sebesar 620 MW sedangkan beban puncak sekira 586 MW, sehingga cadangan hanya mencapai 34 MW -- kurang sekitar 30 persen dari beban puncak.

"Kami sangat berharap PLTA Enrekang terealisasi. Kebutuhan listrik masyarakat Sulsel sangat tinggi dan jika itu bisa terwujud tentu saja meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ungkap Syahrul.

General Manager PT SMHP, Nahdiyani Rahman menjelaskan, PLTA Buttu Batu Enrekang ditargetkan beroperasi pada 2016 dengan nilai investasi lebih dari Rp2 triliun. "Kami bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin dalam hal studi awal lingkungan hidup. Kami mencoba semua dengan pembangkit kecil, sebelum kami membangun pembangkit lebih besar," jelas Nahdiyani.

Terpisah, pengamat Kelistrikan Sulsel, Prof Arief memberi apresiasi positif terhadap investasi perusahaan asal Norwegia ini. Ia mengatakan, pemerintah harus memberikan fasilitas dan kemudahan.

"Itu sangat positif bagi Sulsel. Jangan dihambat. Kalau tersedia energi yang banyak, listrik bisa tumbuh dan harga listrik bisa murah. Juga tidak perlu lagi harus menghemat. Itu harus didukung oleh pemerintah daerah," katanya.

Ia mengatakan, keberadaan 2 x 50 MW yang diproyeksikan dihasilkan pembangkit ini akan sangat membantu Sulsel yang sempat diterpa krisis listrik. Selain itu juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

"Ini akan mendorong industri dan investor masuk. Pemadaman tidak akan ada lagi setelah adanya penambahan kapasitas. Kalau kapasitas besar, tidak perlu lagi menghemat listrik. PLN juga bisa menghemat. Pembangkit yang mahal dibekukan saja, tidak perlu dioperasikan lagi. Misalnya yang menggunakan BBM. Itu tidak perlu lagi. Artinya listrik kita sehat, industri masuk dan lapangan kerja terbuka," kata Arief yang mengaku sedang berada di Batam.

Bagi Arief, pada dasarnya, pembangkit listrik seperti ini harus diperbanyak di Sulsel. "PLTA harus digarap. Ini energi yang bisa diperbaharui. Harus didukung, tidak boleh dihambat," katanya. (amr-aci,FAJAR)

Selasa, 08 Maret 2011

Harga Kol Anjlok, Petani Menjerit

ENREKANG -- Petani kubis atau kol di Kabupaten Enrekang merugi setelah harga di pasaran anjlok, Kamis 10 Februari. Bahkan kondisi itu telah terjadi dalam sebulan terakhir. Padahal kualitas kol petani dinilai cukup menggembirakan.

Saat ini harga kubis di pusat penjualan sayuran, Terminal Agro Sumilan Kecamatan Alla Enrekang hanya Rp300/kilogram. Padahal sebelumnya harga masih Rp2.300/kilogram.

Kondisi itu membuat petani mengalami kerugian yang tidak kecil. Harga penjualan mereka tidak mampu menutupi biaya produksi. Di pihak lain, harga pupuk dan pestisida terus melambung. Beberapa petani saat ini memilih tidak memanen kolnya dengan alasan jika dipanen, justru menambah kerugian. Kubis yang siap panen dibiarkan membusuk di kebun.

"Mau diapa lagi. Terpaksa kita tidak panen karena bisa menambah besar kerugian. Kita biarkan saja membusuk di kebun. Harga Rp300/kilogram sangat tidak memadai, belum lagi ongkos angkutan dari kebun ke pasar," tutur seorang petani, Herman Desa Baroko Kecamatan Baroko Enrekang, Kamis 10 Februari.

Akibat anjlok harga tersebut, Herman mengaku mengalami kerugian Rp15 juta. Itu merupakan biaya mulai pembelian bibit, pupuk dan perstisida, termasuk ongkos pemeliharaan tanaman lain.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Enrekang, Hanisah terpisah menyebutkan anjloknya harga kubis atau kol tersebut telah membuat petani kebingungan.

"Itu kenyataannya. Sebelumnya harga kubis Rp2.300/kilogram, namun kini anjlok menjadi Rp300. Sesuai koordinasi kita dengan pengelola terminal agro, kondisi seperti ini memang terjadi setiap tahun antara Desember hingga Maret," ujarnya.

Meski demikian anjloknya harga tersebut lanjutnya, bukan dipicu produksi yang over atau kualitas produksi jelek. Semuanya disebabkan kubis Enrekang gagal bersaing di luar daerah.

"Selama ini, penjualan kubis terbesar Enrekang hanya ke wilayah Kalimantan. Persoalan sekarang kubis asal Jawa Timur masuk ke Kalimantan. Kita kalah cepat dengan Jawa Timur karena mereka menggunakan pesawat. Sementara kita hanya truk melalui kapal laut. Jadi kita kalah cepat dari Jawa Timur," tandasnya. (FAJAR)

Silvi Calon Penerus La Tinro

ENREKANG -- Pemilihan kepala daerah Enrekang memang baru akan dihelat 2003 mendatang. Tapi, sejumlah nama nama yang disebut-sebut bakal meramaikan pertarungan di Bumi Massenrempulu itu mulai bermunculan. Di antaranya Ketua DPC PAN Enrekang, Muslimin Bando, serta Kajari Makassar Yusuf Handoko.

Belakangan muncul juga satu nama yang mulai santer dibicarakan masyarakat Enrekang. Pemicunya, kabar yang menyebutkan Bupati Enrekang dua periode, La Tinro La Tunrung menyiapkan istrinya Silvi La Tonro, sebagai penerus tahta.

Silvi La Tinro santer disebut-sebut akan menjadi salah satu kandidat yang bakal meramaikan pertarungan di Enrekang 2013 nanti. Silvi yang juga kerabat dekat Bupati Soppeng dua periode, Sutomo, disebut cukup punya kans menggantikan suaminya. Apalagi, dukungan finansial yang dimiliki keluarga La Tunrung Group, tentu menjadi bekal mumpuni.

Silvi dinilai diuntungkan dengan posisi La Tinro sebagai incumbent, sekaligus Ketua DPD II Golkar Enrekang. La Tinro dikabarkan siap all out mendukung istrinya.

"Memang sudah banyak komponen masyarakat yang meminta kepada saya agar istri saya maju pada pemilihan bupati Enrekang nanti," ujar Ketua DPD II Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung, saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Rabu malam, 176 Februari.

Namun demikian, La Tinro membantah dirinya mempersiapkan istrinya maju di Pemilukada Enrekang nanti, kendati kelompok masyarakat yang menginginkannya, bukan hanya dari partai Golkar.

"Saya dan istri saya ingin fokus pada masa jabatan saya yang tersisa, setelah amanah yang saya emban selesai, maka saya ingin fokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan, saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya," tandas La Tinro.

Saat ditanya siapa figur yang bakal didukung pada Pemilukada nanti, La Tinro enggan berkomentar jauh. Selaku ketua Golkar, siapapun yang didukung oleh kputusan partai, akan diperjuangkannya.

Selain nama yang sudah disebut di atas, juga sudah menggelinding figur lain seperti putri Amin Syam, Irma Awaliah. Amin Syam sebagai mantan bupati Enrekang disebut punya kekuatan yang bisa mendukung pencalonan. Selain itu, juga mencuat nama politikus berdarah Enrekang, Rahman Pina. Anggota fraksi Golkar DRPD Makassar ini menjadi representasi figur pemimpin muda.

Ada juga nama birokrat Chairul Latanro, Saleh Rahim (pengusaha), serta wakil ketua DPRD Enrekang Mustamin Amin.(FAJAR)