Selasa, 04 Oktober 2011

Seleksi Dirut Perusda Hanya Dihadiri 2 Calon

ENREKANG — Seleksi Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Mata Allo Enrekang, yang berlangsung, Senin, 3 November kemarin hanya diikuti dua calon yakni Suapri Gafari serta Herman D.
 
Keduanya menjalani propert test yang dilakukan Pemkab Enrekang untuk menggantikan posisi Alfian yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Calon lainnya, Gazali Yunus, belum sempat hadir. Panitia seleksi memberikan waktu hingga Rabu depan untuk menjalani proses seleksi. Sekda Enrekang, HM Amiruddin yang dikonfirmasi usai proses seleksi mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan Gazali Yunus, salah seorang putra Enrekang yang bermukim di Bekasi. Dijelaskannya, proses seleksi akan tetap berproses, bahkan, bisa saja akan dibuka pendaftaran ulang, jika 3 calon ini dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal senada juga disampaikan tim seleksi Chairul Latanro. Menurutnya Gazali Yunus diberikan waktu hingga hari Rabu, 5 November besok, jika hingga batas waktu tersebut belum juga hadir, maka yang bersangkutan dianggap gugur. “Selain saya, ada Asisten I, Kabag Hukum yang melakukan seleksi, hasilnya akan kita sampaikan ke bupati untuk ditindaklanjuti,” beber Chairul. 

Modal Koran Bekas Terpisah, Direktur Perusda Mata Allo, Alfian membantah pemberitaan yang mengatakan bahwa modal awal Persuda Mata Allo mencapai Rp5,5 miliar saat ditanganinya. Ia mengaku modal awal berdirinya perusda hanya Rp5,5 juta, itupun melalui hasil penjualan koran bekas. “Hingga saat ini, belum ada modal awal yang saya terima dari Pemkab Enrekang.Memang di Perda mengatur bahwa modal awal berdirinya perusda diberikan Rp300 juta dari pemerintah daerah. Namun sebelum saya menjadi dirut Perusda, Perusda sudah pernah dimulai di tahun 1986 lalu. Hingga saat ini belum ada kejelasaan apakah perusda yang dikelolaah ditahun 86 telah mengambil modal awal atau belum.

Makanya saya tidak mengambil modal awal tersebut,” jelas Alfian. Untuk menghidupkan perusda Mata Allo, Alfian mengaku harus menjual bibit pohon kepada rekanan (sub) yang memenangkan tender pengadaan bibit pohon di Kabupaten Tana Toraja. “Tidak benar yang dikatakan sebagian anggota DPRD Enrekang bahwa Perusda Mata Allo tidak memberikan kontribusi kepada PAD. Perusda Mata Allo sudah pernah mensuplai PAD Rp500 juta. Rp400 juta melalui bagi hasil serta Rp100 juta dari sewa kontrak villa Bambapuang,” tegasnya. Perusda Mata Allo, kata dia, juga sudah menyalurkan dana Rp400 juta untuk operasional bus sekolah. Serta penyaluran kredit motor bagi PNS utamanya guru, penyuluh pertanian serta tenaga kesehatan. “Untuk cicilan sepeda motor tersisa Rp900 juta, tahun ini akan terkumpul Rp500 juta,” katanya. Alfian sendiri mundur sebagai Dirut Perusda dengan alasan keluarga yang kini menetap di Makassar. (parepos).

Tidak ada komentar: