Senin, 11 Juli 2011

Diduga Jual Beras Raskin, Gudang Beras Digerebek

ENREKANG — Senin kemarin, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dipimpin langsung Kabid Perdagangan Disperindag, Enrekang, Hanisah didampingi Camat Enrekang, Sitti Samriah menggerebek gudang penampungan berasal milik salah satu pedagang di Pasar Sentral Enrekang, Senin, 11 Juli.
Penggerebekan dilakukan setelah Disperindag menerima laporan warga pasar tentang indikasi penyimpanan beras raskin di gudang yang terletak di blok F1 No.5 di Pasar Senteral Enrekang itu. Petugas yang tiba di lapangan langsung memerintahkan pemilik gudang, H Abdul Majid untuk membuka pintu gudang. Hasilnya, petugas menemukan ratusan karung beras berlabel Bulog tersimpan dalam gudang tersebut. Hanya saja, pemilik gudang, H ABdul Majid mengungkapkan bahwa beras yang disimpan tersebut bukan beras raskin, melainkan beras yang dipersiapkan untuk bantuan korban bencana alam. “Saya hanya dititipi Dinas Sosial, katanya ini beras untuk persiapan korban bencana alam, jumlah beras milik Dinas Sosial yang ada di gudang ini mencapai 194 karung, jadi bukan beras Raskin,” kilah H Abdul Majid. Dia mengaku menyimpan beras tersebut setelah menandatangani surat perjanjian dengan Dinas Sosial Enrekang. “Ada surat perjanjiannya yang bermaterai,” ungkapnya. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Enrekang, Hanisah mengatakan bahwa pihaknya turun langsung memeriksa gudang tersebut karena diduga beras yang ditampung dalam gudang itu merupakan beras Raskin. “Ternyata ini beras untuk korban bencana alam, jadi ini hanya miskomunikasi saja, sudah tidak ada masalah karena kita juga sudah melakukann kros cek ke Dinas Sosial,” tandas Hanisah. Kepala Dinas Sosial Enrekang, Umar Talitti yang dikonfrimasi terpisah mengakui jika beras yang tersimpan di gudang itu memang merupakan beras untuk bantuan korban bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. “Kita titip di pedagang itu karena kita tidak memiliki gudang. Alasan kedua, kalau kita tidak kerjasama dengan pedagang, beras itu akan rusak kalau disimpan terus karena tidak setiap hari ada bencana,” jelas Umar talitti. Dijelaskan, bahwa beras tersebut bersumber dari Pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi yang jumlahnya kurang lebih 2 ton. Bentuk kerjasama Dinas Sosial dengan H Abdil Majid, yakni jika beras tersebut sudah mendekati kedaluwarsa, maka H Abdul Majid akan membeli beras itu dan akan diganti dengan beras lama. “Jadi kalau sewaktu-waktu terjadi bencana, beras yang kita salurkan tetap beras baru, bukan beras yang sudah lapuk,” katanya. (parepos)

Tidak ada komentar: