Selasa, 10 Januari 2012

Empat Pejabat Sudah Layak Diganti

ENREKANG -- Perpanjangan masa pensiun pejabat eselon II dan beberapa pejabat eselon III di Kabupaten Enrekang kembali mendapat sorotan dari berbagai pihak.
 
Sebelumnya, beberapa pejabat mempertanyakan perpanjangan masa pensiun empat pejabat eselon dua. Kini, sorotan serupa datang dari Lembaga Pemerhati Masyarakat Massenrempulu. Melalui ketuanya, Dachlan Kasim, ia menilai para pejabat yang disebutkan namanya dalam SK perpanjangan tersebut sudah tak laik pakai lagi. Bahkan, ia menyarankan agar keputusan Baperjakat tersebut kembali dirombak. Artinya, jika memang tidak memenuhi syarat, lebih baik diganti. "Masih ada banyak pejabat muda yang berkompeten di bidang itu. Hanya, persoalannya karena mereka tidak diorbit ke tingkatan lebih atas. Tapi sebenarnya, mereka juga bisa," terangnya, Selasa, 10 Januari. Meski begitu, 

Dachlan juga mengakui jika memang ada regulasi yang mengatur tentang itu. Apalagi, jika keputusan penambahan masa bakti tersebut juga didukung sepenuhnya oleh Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung. "Ini memang dilema. Sebab memang ada regulasinya. Dan juga ini kan tergantung pada bupati. Kalau bupati masih mau pakai tenaga mereka, pastilah diperpanjang," sesalnya. Kepala BKD Enrekang, Yuyu Yuhaeni yang dikonfirmasi menegaskan, hasil keputusan perpanjangan tersebut sebelumnya telah dibahas tim Baperjakat. Dan hal itu telah melalui berbagai pertimbangan. Lagipula pihaknya, kata dia, hanya mengusulkan nama-nama pejabat yang bakal pensiun enam bulan sebelum pensiun kepada bupati. "Setelah ada instruksi, barulah tim Baperjakat membahasnya untuk dikeluarkan keputusan," terangnya kemarin. Selanjutnya, kata dia, perpanjangan masa pensiun ini telah diatur dalam PP 65 tahun 2010. "Di situ disebutkan, pejabat eselon satu dan dua masa baktinya bisa diperpanjang hingga 60 tahun. Asal memenuhi syarat yang juga sudah diatur sebelumnya," tambahnya. Terkait empat pejabat yang dimaksud, Yuyu mengatakan, pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan dokter. Isinya, yang bersangkutan dianggap masih fit dan bugar menjalankan tugas. "Jadi, kalau ada yang tidak setuju, itu hanya oknum. Ini kan sudah di-Baperjakat-kan. Yang jelas mereka masih laik," katanya. Meski begitu, pihak internal tim Baperjakat sendiri tampaknya tidak sependapat dengan hal ini. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, salah seorang anggota tim Baperjakat, Kasmin Karumpa bahkan dengan tegas mengatakan, Pemkab bakal rugi jika memperpanjang masa kerja para pejabat yang bakal pensiun tersebut. "Untuk apa diperpanjang kalau syaratnya untuk diperpanjang saja tidak bisa dipenuhi. Mending kita cari generasi baru yang lebih efektif dan produktif," katanya, beberapa hari lalu. 

Ditambahkannya, bila seseorang ingin diperpanjang masa pensiunnya. Yang bersangkutan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Makanya, Asisten I Pemkab Enrekang itupun meminta tim baperjakat kembali membahas hal ini dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. "Ketentuan itu ada empat, yakni melewati proses selektif, prestasi kerja, punya kelebihan dan memiliki kondisi tubuh yang masih fit. Ya dia masih sehat. kalau tidak begitu ya lebih baik jangan," tegasnya. (parepos)

Harga Pupuk Berpotensi Naik

ENREKANG -- Minimnya stok pupuk yang terjadi mulai berimbas ke harga. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Enrekang, Baharuddin Santiago memprediksi, mandeknya distribusi pupuk ke daerah bisa membuat harganya ikut naik.
Menurutnya, cuaca buruk memang menjadi penghambat kelancaran distribusi ke pelosok. Bahkan ia yakin, harga pupuk, khususnya jenis urea tak lama lagi bakal naik. Dari Rp80ribu menjadi Rp90ribu sekilo. Ia menjelaskan, kondisi tersebut telah terjadi sekira tiga hari terakhir. Banyak distributor pupuk yang enggan melaut karena cuaca di laut lagi tidak bersahabat. "Saat ini cuacanya memang ekstrim. Saya juga sudah suruh anggota cek ke Makassar. Ternyata betul kendalanya karena itu," jelasnya, Selasa 10 Januari. Ditambahkannya, karena hal itu, banyak pula daerah di Sulsel yang mengalami kondisi serupa. Jadi, kelangkaan pupuk bukan cuma di Kabupaten Enrekang. "Daerah lain juga masih begitu. Khusus Enrekang, laporan kelangkaan sudah ada dari Buttu Batu dan Malua. Stok urea dan ZA di sana juga sekarang lagi terbatas," lanjutnya. Meski begitu, ia memprediksi, tak lama lagi kondisi seperti ini bakal kembali normal. "Dua atau tiga hari lagi penyalurannya akan normal lagi. Tapi harganya tetap akan naik. Khuhusnya urea," pungkasnya kemarin. (parepos)

35 Pelatih Ikut Kursus Standar AFC

ENREKANG — Untuk meningkatkan mutu sepakbola di Kabupaten Enrekang, Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Enrekang memprakarsai kegiatan kursus kepelatihan Nasional dengan standarisasi AFC sebagai induk sepakbola di Asia.
Kegiatan ini, diikuti sekira 35 orang pelatih klub di daerah itu. Kursus kepelatihan Lisensi D Nasional ini, merupakan kali pertama dilakukan Pengcab di seluruh tanah air. Rata-rata, kursus kepelatihan dengan standar AFC hanya digelar di tingkat Pengprov. Ketua Pengcab PSSI Enrekang, Chaerul Latanro yang dikonfirmasi siang kemarin, juga mengklaim, jika kursus kepelatihan ini merupakan satu-satunya kursus kepelatihan yang dilakukan di tingkat Pengcab PSSI di tanah air. “Kami diberi rekomendasi oleh Pengprov untuk menggelar kursus kepelatihan Lisensi D Nasional ini. Sebuah kebanggaan bagi Pengcab PSSI Enrekang,” tegas Chaerul Latanro. Dia menyampaikan, materi kepelatihan yang diberikan merupakan kurikulum baku yang mengacu pada standar AFC dan FIFA. Tujuannya, agar peserta kursus kepelatihan ini nantinya bakal menjadi pelatih klub lokal yang mengantongi lisensi Nasional. Keinginan Pengcab PSSI Enrekang menggelar kursus kepelatihan nasional didasari dari minimnya pelatih sepakbola lokal yang berlisensi di Enrekang. Chaerul menyebutkan, dari sekira 323 klub sepakbola yang ada di Enrekang, sebagian besarnya masih ditangani pelatih dengan kualitas yang belum diakui. “Saat ini, kita baru memiliki dua pelatih berlisensi D Nasional, padahal lisensi dasar itulah yang seharusnya dikantongi pelatih klub lokal,” ujarnya. Kursus kepelatihan Lisensi D Nasional telah dibuka Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Sabtu 7 Januari lalu di Rujab Bupati Enrekang dan akan terus berlangsung sampai 17 Januari mendatang. Instruktur yang terlibat diantaranya pelatih berlisensi Nasional dan mantan peman sepakbola, seperti Ali Baba bersama sejumlah Asisten Pelatih PSSI dan pengurus Pengprov PSSI Sulsel. Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Enrekang, La Tinro La Tunrung mengapresiasi kemampuan Pengcab PSSI Enrekang menggelar kursus kepelatihan berlisensi nasional tersebut. “Sebuah kebanggan dan aset bagi kami, pemerintah dan KONI lantaran kita mampu menggelar kursus kepelatihan ini. Dengan pengelolaan dan kualitas pelatih yang baik, kita berharap dapat meraih prestasi pada even-even sepakbola di masa mendatang,” tandas La Tinro. (parepos)

Wabup Kembali Waring Rekanan

ENREKANG — Kualitas proyek pembangunan di Kabupaten Enrekang di tahun 2011 lalu, diklaim lebih berkualitas dibandingkan hasil proyek pembangunan di tahun 2010 lalu. Hal ini diakibatkan pengawasan proyek yang lebih optimal.
Terkait hal ini, Wakil Bupati Enrekang Nurhasan meminta pengawasan proyek lebih dioptimalkan lagi, agar kualitas proyek pembangunan lebih bagus lagi. Nurhasan juga menegaskan, jika ada rekanan yang bermasalah dengan kinerjanya. Maka kata dia, yang bersangkutan wajib diblack list. Selain itu, pemerintah kabupaten, lanjutnya tidak boleh lagi memberikan pekerjaan bagi pihak ketiga tersebut. “Tahun ini, kita mulai akan paksa pengawas proyek lebih giat lagi bekerja. Walau biaya untuk mereka juga masih sedikit. Tapi ini kan sudah menjadi tanggung jawab mereka. Ya harus dipenuhi dong,” tambahnya. Walau demikian, Nurhasan juga tak sungkan meminta kerjasama semua pihak dalam hal ini. Terutama masyakarat. Dia ingin masyarakat meski tak langsung bisa ikut memperhatikan segala aspek pembangunan. “Kan kalau bukan sesama kita yang saling membantu siapa lagi. Makanya di sini, masyarakat dan pemerintah harus sejalan. Kalau perlu, masyarakat bisa langsung melaporkan ke pemerintah kabupaten kalau ada kejanggalan di temukan di lapangan. Ya kita pasti membuka diri,” tutupnya. (parepos)

Rehab Irigasi, Distanbun Siapkan Rp3M

ENREKANG — Untuk merehabilitasi sejumlah sejumlah irigasi. Tahun ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Enrekang menyiapkan dana sebesar Rp3 miliar. Anggaran tersebut berasal dari sokongan pusat yang dialokasikan dalam DAK.
Kepala Distanbun Enrekang, Baharuddin Santiago mengatakan, keseluruhan sarana pengairan pertanian yang menjadi target tersebar di beberapa kecamatan. “Jumlahnya sekitar 30 titik. Ini memang yang menjadi prioritas kita tahun ini. Bagaimana supaya irigasi-irigasi tersebut dapat berfungi normal kembali,” terangnya, Minggu, 8 Januari. Selain merehab sarana irigasi yang rusak, tahun ini distanbun juga bakal mengalokasi DAK pertanian untuk perbaikan fasilitas lainnya. Seperti jalan tani di beberapa desa, pembangunan embung serta pengadaan alat-alat dan mesin pertanian. “Tapi prioritas kita membenahi sarana irigasi. Dari total DAK Rp5,4 miliar, Rp3 miliar diantaranya kita fungsikan untuk sektor itu,” tambahnya. Sebelumnya, seperti yang diberitakan, tahun ini jumlah DAK yang mengalir dari pusat ke Kabupaten Enrekang mencapai Rp42 miliar. Totalnya masih sama dengan DAK tahun kemarin. Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mencapai Rp42,1 miliar. Dari dana DAK sebesar. (parepos)