Jumat, 17 Oktober 2008

SALAM KENAL

TO DURI ALIAS ORANG-ORANG DURI,,, SIAPA DAN BAGAIMANA MEREKA???

Orang Duri disebut juga Massenrempulu, tinggal di kabupaten Enrekang daerah bergunung-gunung dan beriklim dingin di tengah-tengah propinsi Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan Tanah Toraja yaitu daerah orang Toraja. Permukiman Duri terdiri dari tujuh belas desa, tersebar di kecamatan Baraka, Alla, Anggareja,BAroko,Masalle,dan Curio. Daerah ini dekat dengan jalan raya yang dapat dilalui mobil.
Sebagian besar orang Duri tinggal di pedalaman, tetapi ada beberapa yang tinggal di pegunungan yang sangat tinggi. Beberapa orang Duri, terutama pria, telah merantau ke tempat-tempat lain. Mereka disebut perantau. Bahasa mereka adalah bahasa Duri yang memiliki dialek Cakke dan belajen.
Bagaimanakah Kehidupan Mereka?
Sebagian besar orang Duri hidup dengan bertani, menggarap kebun buah-buahan, memelihara ternak, dan membuat kerajinan tangan. Hasil utama mereka adalah bawang merah, kopi, beras dan berbagai jenis sayuran. Orang Duri juga membuat keju tradisional yang dikenal dengan nama dangke. Susu sapi atau susu kerbau dicampur dengan sari buah-buahan atau daun pepaya dan kemudian dituang ke dalam tempurung kelapa yang kecil. Keju itu dijual di pasar tradisional, dibungkus dengan daun pisang. Pasar tradisional diadakan di lokasi-lokasi tertentu satu atau dua kali seminggu.
Orang Duri sangat mengutamakan keluarga dan hidup bergotong royong. Di masa lalu ada kelas-kelas sosial dalam masyarakat yaitu bangsawan, orang biasa, dan budak. Pada masa kini kelas-kelas itu tidak ada lagi.
Status sosial pada masa kini ditentukan oleh pendidikan atau kekayaan. Kekayaan diukur dengan pemilikan kerbau, tanah, emas, dan rumah yang bagus. Pada umumnya, mereka yang berpendidikan pindah ke kota.
Orang Duri sangat terbuka terhadap pendidikan. Mereka juga terbuka terhadap hal-hal yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Bahasa Indonesia diajarkan di sekolah-sekolah. Orang dewasa dan anak-anak senang membaca, tetapi sangat sedikit buku yang tersedia dalam bahasa mereka.
Apakah Kepercayaan Mereka?
Hampir semua orang Duri adalah Muslim. Namun, mereka masih menganut kepercayaan lama dan memadukannya dengan Islam. Hal ini terlihat pada pemujaan mereka kepada roh-roh. Mereka percaya kepada dukun untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat. Sebagian kecil masyarakat Duri masih menganut kepercayaan animisme yang disebut Alu’Tojolo.
Apakah Kebutuhan Mereka?
Orang Duri memanen berbagai tanaman tetapi hasilnya tidak memberikan keuntungan yang berarti. Mereka memerlukan sarana transportasi untuk memasarkan hasil pertanian. Pada saat ini, sekitar 60% desa tidak memiliki sarana transportasi yang memadai. Akibatnya, penyaluran barang-barang menjadi mahal, lama dan tidak efisien.
Penanaman modal juga akan membantu usaha-usaha pertanian mereka. Dibutuhkan pelatihan di sektor pertanian untuk menggarap tanah yang tidak subur. Pemasaran keju dangke perlu diperluas melalui proses industri dan dikemas lebih menarik. Selain itu, kesehatan dan gizi anak-anak perlu diperhatikan. Karena minat baca mereka besar, literatur dalam bahasa Duri perlu disediakan.