Senin, 31 Mei 2010

Warga Takut Gunakan Elpiji

ENREKANG -- Ledakan tabung elpiji yang belakangan ini marak diberitakan membuat sebagian warga Kabupaten Enrekang takut menggunakan tabung elpiji tiga kilogram. Mereka khawatir menjadi korban.
Tak pelak lagi, sebagian tabung dan kompor gas satu mata yang telah disalurkan melalui kecamatan masih menumpuk di rumah kepala lingkungan. Warga enggan datang mengambil jatahnya.


Pantauan di Kota Enrekang, Senin 31 Mei terlihat beberapa kepala lingkungan mengaku sudah berkali-kali mengimbau dan meminta warga datang mengambil jatahnya, namun hanya sebagian yang datang. "Saya juga heran kenapa warga seolah-olah tidak membutuhkan tabung dan kompor.

Padahal semua warga, khususnya di lingkungan saya sudah beritahu," ungkap Abdul Hakim Yasin, Kepala Lingkungan Bunga Walie, Kelurahan Juppandang Kecamatan Enrekang.

Beberapa ibu rumah tangga juga mengaku takut menggunakan tabung elpiji pembagian pemerintah dengan alasan sering menonton adanya ledakan dan kebakaran akibat tabung melalui televisi. "Saya bukan tidak membutuhkan tabung gas dan kompor. Cuma saya masih trauma kalau melihat berita di televisi soal ledakan tabung gas," kata Haerani, 47 tahun, warga Kelurahan Juppandang Enrekang.

Ibu tiga anak itu mengaku belum berniat mengambil jatah tabung dan komporn di kelurahan dengan alasan takut. Apalagi kata dia, tidak ada sosialisasi bagaimana penggunaan elpiji yang aman.

Terpisah Sekkab Enrekang, M Amiruddin juga mengaku banyak menerima informasi tentang ketakutan warga menggunakan tabung elpiji tiga kilogram tersebut. Hal itu lanjut Amiruddin, telah dikomunikasikan ke pertamina. Jawabannya pertamina mengaku telah memberi penjelasan bagaimana tabung elpiji tiiga kilogram tersebut. (fajar)

Tidak ada komentar: