Kamis, 14 Januari 2010

Curnak Marak, Komisi I Panggil Polres

ENREKANG -- Pencurian ternak (curnak) yang marak di Kabupaten Enrekang akhir-akhir ini disikapi Komisi I DPRD Enrekang. Komisi I memanggil jajaran Polres Enrekang untuk melakukan (hearing) atau rapat dengar pendapat, Kamis, 14 Januari.

Anggota Komisi I, Muhammad Senal, mengatakan bahwa aksi perncurian curnak berupa sapi dan kerbau akhir-akhir ini membuat peternak resah. Anehnya, kata dia, aksi pelaku pencurian dinilai melecehkan pihak kepolisian karena terang-terangan meninggalkan jejak. Pelaku meninggalkan kepala kerbau atau sapi yang dipenggal.

"Modus ini satu sikap yang sudah melecehkan kepolisian. Biasanya, pelaku berupaya menghilangkan jejak, tapi kini justru memperlihatkan jejak di tempat umum," kata Senal.

Menurut Senal, pelaku pencurian ini sudah mengetahui kondisi di dalam suatu daerah. Buktinya, saat pihak kepolisian sedang melakukan operasi di salah satu tempat, maka pelaku pencurian juga melakukan aksinya di tempat yang berbeda.

Menanggapi pernyataan Senal itu, Wakapolres Enrekang, Kompol Muhammad Takdir, mengakui maraknya aksi curnak tersebut dengan pelaku yang terkesan sudah melecehkan institusi kepolisian. Demikian pula pelecehan terhadap pemerintah hingga ke tingkat desa.

Untuk itu, kata dia, semua masalah ini dapat diatasi dengan melibatkan partisipasi aktif dari warga khususnya pemerintah setempat. "Memang kami kekurangan personel. Setiap Polsek hanya ada 13 personel. Tapi bukan itu menjadi alasan untuk tidak melakukan pengamanan pada masyarakat. Tapi kami juga sangat membutuhkan kerja sama pemerinta dan masyarakat," kata Takdir. (fajar)

Tidak ada komentar: