Jumat, 04 Juni 2010

Petani Kopi Diimbau tak Tebang Tanaman


ENREKANG -- Anjloknya harga kopi saat ini membuat petani kopi di Kabupaten Enrekang berencana membabat tanamannya. Khususnya petani kopi di Kecamatan Curio, Enrekang.
Ancaman petani tersebut, mebuat Pemkab Enrekang prihatin dan mengimbau petani tidak terburu-buru bertindak dengan membabat tanaman mereka.

Bupati Enrekang, La Tinro La Tunrung kepada Fajar, Kamis, 3 Juni mengatakan bahwa pemerintah daerah saat ini telah menurunkan tim ke lapangan guna mencari penyebab anjloknya harga kopi.
"Nanti malam (malam tadi, red) saya akan rapat dengan tim tersebut untuk membahas apa solusi yang mesti kita lakukan agar para petani kopi tidak merugi," tutur La Tinro.

La Tinro menjelaskan, ada dua kemungkinan sehingga harga kopi di pasaran saat ini anjlok, yang pertama kemungkinan karena adanya pencampuran kopi dari daerah lain yang dilakukan oknum tertentu. "Yang kedua bisa saja karena memang harga di pasaran mengalami fluktuasi dan itu tidak bisa dihindari," jelasnya.

Jika memang tim yang diturunkan ke lapangan tersebut menemukan indikasi bahwa anjloknya harga kopi ini akibat pencampuran kopi lain, maka pemerintah daerah akan bekerja sama Polres Enrekang untuk melakukan pencegahan di lapangan.

Untuk itu lanjutnya, para petani diminta menahan diri agar tidak terburu-buru menebang kopinya, karena penurunan harga tersebut bukan hanya terjadi pada komoditas kopi, tapi juga pada komoditas lain. "Tapi yakinlah tidak selamanya harga kopi itu akan turun," imbaunya.()

Tidak ada komentar: