Jumat, 04 Juni 2010

Keluarga Korban Pertanyakan Penanganan Kasus Pembunuhan

ENREKANG -- Keluarga korban pembunuhan di Desa Potok Ullin Kecamatan Buntu Batu, 2 Februari 2010 lalu mendatangi Polres Enrekang, Rabu 2 Juni. Mereka mempertanyakan penanganan kasus itu yang dinilai lamban.

Pembunuhan itu terjadi di Dusun Buntu Batu Lenta dengan korban Bahrul. Korban meninggal dengan luka tusukan 20 lebih. Pelaku saat itu diperkirakan lebih dari tiga orang. Namun polisi baru menangkap satu orang dan sudah dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Enrekang atasnama Rasul binTahir, 27 tahun.

Di Polres Enrekang, orang tua korban, Baharuddin Sannang didampingi engurus Forum Bersama Laskar Merah Putih Sulsel, Andi Nur Alim dan anggotanya, Andi Jamal, Zaenal Arifin, serta Hamzah Sirua. Andi Nur Alim mengungkapkan, Laskar Merah Putih sengaja datang dari Makassar untuk mendampingi keluarga korban. Mereka beralasan menghindari aksi balas dendam.

"Kami datang untuk memfasilitasi keluarga korban bertemu dengan kepolisian dengan pertimbangan jangan sampai keluarga korban jenuh dan balas dendam setelah melihat pelaku yang kadang masih berkeliaran di kampung. Kami sekaligus ingin mempertanyakan sejauh mana penanganan kasus tersebut," cerita Andi Nur Alim.

Kasat Reskrim Polres Enrekang, AKP Muhlis yang menerima keluarga korban pembunuhan tersebut mengatakan, aparat kepolisian telah bekerja maksimal memburu para pelaku. Bahkan polisi telah menangkap satu pelaku, Rasul bin Tahir.

"Sampai sekarang kita masih memburu tiga pelaku lain, Sultan, Tahir, dan Tasbih. Kami sudah melakukan pengejaran hingga ke kabupaten tetangga, tapi belum berhasil menangkap mereka. Saya juga minta bantuan keluarga korban kalau memang menemukan data atau saksi baru, silakan sampaikan ke penyidik adanya tersangka baru, karena terus terang penyidik," jelas Muhlis.

Dalam tanggapannya, keluarga korban menyatakan berterimak kasih pada polisi atas upayanya dan berjanji membantu polisi dan melacak keberadaan pelaku lainnya yang masih buron. (fajar)

Tidak ada komentar: