Rabu, 03 Juni 2009

Enrekang Expo, Digelar setelah 10 Tahun Mandek Tersedia Jagung Rasa Cokelat Hingga Dodol Salak

PAMERAN pembangunan atau lebih keren disebut Enrekang Expo 2009 digelar atas kerja
sama Pemkab Enrekang dengan Harian Parepos (Fajar Group). Melalui kegiatan ini, seluruh potensi yang dimiliki kabupaten berjuluk Bumi Massenrempulu itu ditampilkan masing-masing
unit kerja, termasuk kantor kecamatan. “Momen ini juga harus dijadikan sebagai tempat sosialisasi kepada masyarakat tentang program yang telah dilaksanakan pemerintah mulai dari pendidikan, kesehatan gratis, hingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang juga sudah kita gratiskan, harus disampaikan kepada masyarakat,” kata Bupati Enrekang, La Tinro La Tunrung, Selasa, 2 Juni. Sejumlah komoditas andalan yang ditampilkan Pemkab Enrekang dalam pameran ini seperti beras ketan khas Massenrempulu, yakni Pulu’ Mandoti. Beras ini konon hanya bisa tumbuh di Kabupaten Enrekang. Selain itu, salah satu komoditas andalan Pemkab yang juga ditampilkan dalam pameran ini, yakni kopi kalosi atau arabika typica. “Kopi ini sudah langka dan hanya ada di Enrekang. Kopi jenis ini memiliki aroma khusus dan kopi pertama yang pernah diekspor ke Eropa. Harganya Rp 80 ribu per kilogram,” sebut La Tinro. Kopi tersebut bisa diminum secara gratis dilokasi pameran. Tepatnya, di stan Halal Center.Produk lokal yang juga banyak menyita perhatian pengunjung dalam pameran tersebut, yakni jagung Marning rasa cokelat dan dodol salak. Ada juga kripik salak serta dangke yang sudah menjadi ciri khas Bumi Massenrempulu.

Tidak ada komentar: