Selasa, 13 Oktober 2009

Kantor Dinas Pendidikan Dibobol Maling

Kantor Dinas Pendidikan Dibobol Maling

ENREKANG -- Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Enrekang dibobol maling Selasa dinihari, 13 Oktober sekira pukul 02.00 Wita. Uang tunai sebesar Rp 11 juta yang ada dalam brankas plus uang yang tersimpan dalam tas ransel berwarna hitam Rp 10 juta dan satu buah laptop yang juga tersimpan dalam ruangan itu raib dibawa kabur pelaku.

Pelaku membawa kabur uang dan laptop tersebut bersama brankasnya. Kuat dugaan pelaku mengetahui persis situasi dala kantor tersebut. Beradasarkan pengamatan Fajar, dalam ruangan bagian keuangan itu terdapat tiga brankas, dua brankas diletakkan berdampingan di sudut ruangan dekat jendela. Satu brankas lainnya tersimpan di sudut dekat pintu ruangan.

Dari tiga brankas tersebut, dua di antaranya tidak berisi uang dan tidak bergeser dari tempatnya. Pelaku hanya mengangkat brankas yang berisi uang. Dari pengakuan salah seorang staf keuangan Diknas, dua brankas tersebut tidak lagi digunakan namun tetap dalam kondisi terkunci.

Fakta lain, pelaku masuk ke ruangan itu dengan cara membobol jendela belakang yang hanya menggunakan kaca nako lalu keluar melalui pintu masuk. Kuat dugaan pelaku telah mengetahui situasi kantor juga dibuktikan dengan aksi pelaku yang hanya membobol satu ruangan, persis ruangan penyimpanan brankas.

Pelaku yang diperkirakan lebih dari tiga orang itu hanya membobol satu ruangan, sementara ruangan lainnya termasuk ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan, Djajadi Silamma, tetap dalam kondisi terkunci. Pelaku juga melakukan aksinya bertepatan saat dua petugas pengamanan kantor tersebut tidak bertugas.

"Kami sementara melakukan penyelidikan. Nanti dilihat apakah kasus ini melibatkan orang dalam atau tidak," kata Kasat Reskrim Polres Enrekang, AKP Muhlis. Muhlis menjelaskan, pihaknya akan memeriksa Kasubag Keuangan Diknas Enrekang, Sudirman beserta lima stafnya masing-masing, Herdiansah, Hafidah Asriani, Jumriati, dan Marsam. "Jadi tunggu saja hasilnya. Mudah-mudahan kasus ini bisa cepat terungkap," jelas Muhlis.

Polisi juga mengamankan dua buah linggis yang diduga digunakan pelaku mencongkel jendela serta beberapa lebar uang pecahan seribu rupiah yang didapatkan di halaman Kantor. Kasus pembobolan brankas milik Pemkab Enrekang di kantor Setda juga terjadi pada 2006. Pelaku saat itu berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 95 juta untuk kegiatan Pekan Olahraga Daerah (Porda), namun hingga kini pelaku pembobolan tersebut belum terungkap. (fajar)

Tidak ada komentar: