Rabu, 30 Januari 2019

Serunya Berbelanja di Pasar Mammesa, Beli Jajanan Tanpa Rupiah

Enrekang - Kolaborasi komunitas pemuda Massenrempulu dan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) menghadirkan pasar rakyat digital bernama Pasar Mammesa di kawasan destinasi wisata alam Pinus, Dante Pine, Kelurahan Tanete, Kecamatan Angeraja, Kabupaten Enrekang, Minggu, 9 Desember 2018.

Sekitar seribuan orang memadati kawasan pasar berkonsep alam ini. Dari anak-anak hingga ibu-ibu tumpah ruah dan hilir mudik menikmati sajian pedagang yang menjajakan kopi, aneka macam kue tradisional, dan aksesori.
Tidak hanya itu, panitia menyediakan permainan anak-anak, seperti egrang, bakiak, lompat tali, dan lainnya.

Sambil berbelanja dan bermain pengunjung dapat menikmati sajian musik dari panggung hiburan yang disediakan panitia yang merupakan gabungan komunitas di Kabupaten Enrekang. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam.

Uniknya, di pasar ini mata uang rupiah tidak berlaku. Mata uang yang berlaku di Pasar Mammesa ini hanya uang benggolo. Uang ini merupakan alat tukar yang pernah berlaku di tempo dulu ketika pemerintah Indonesia belum menetapkan rupiah sebagai alat tukar. Uang benggolo aslinya merupakan uang berbahan timah.

"Jadi, para pengunjung harus menukarkan uang rupiahnya di Bank Benggolo yang berada di lokasi pasar. Satu benggolo senilai Rp 5 ribu dan 2 benggolo bernilai Rp 10 ribu, " kata Hardiono, Ketua kegiatan Pasar Mammesa, ini di lokasi.

Menurut dia, untuk bertransaksi di gerai-gerai pasar, pengunjung harus menggunakan uang benggolo. Jadi, uang rupiah dikonverasi ke uang benggolo yang wujudnya kayu, yang dibuat panitia.

"Uang ini sebagai wujud kreativitas panitia. Uang ini juga memudahkan kami menghitung transaksi yang terjadi selama pasar dibuka, " kata dia.

Tidak ada komentar: